Mahasiswa UNY teliti Sansievera untuk kurangi pencemaran

id lidah mertua sanseviera

Mahasiswa UNY teliti Sansievera untuk kurangi pencemaran

tanaman sanseviera atau lidah mertua (jamumartin.blogspot.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta meneliti tanaman lidah mertua atau sansievera untuk mengurangi pencemaran udara.

"Sansievera memiliki banyak kelebihan antara lain sangat resisten terhadap polutan dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok," kata Koordinator Kelompok Sukci Winanti di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia kemampuan sansievera dalam menyerap 107 jenis polusi udara dapat dijadikan bahan pembuatan karbon aktif yang dipasang dalam knalpot agar dapat menyerap timbal (Pb) dan mengurangi polusi udara yang timbulkan.

Selain itu, sansievera juga merupakan bahan yang berasal dari alam dan ketika kembali ke alam tidak akan mencemari lingkungan. Sansievera tidak akan menimbulkan pencemaran bagi lingkungan (green chemistry).

Ia mengatakan tanaman sansevieria banyak mengandung unsur karbon (C), nitrogen (N), dan oksigen (O), dengan kandungan air sedikit. Banyaknya kandungan unsur C dalam sansievera dapat dimanfaatkan sebagai absorben.

Pembuatan karbon aktif, kata dia, menggunakan metode eksperimen dengan bahan dasar sansievera. Sampel yang digunakan adalah sansievera dengan berat 20 kilogram.

"Proses pembuatan biokomposit melalui pengeringan, `sunray`, aktivasi, uji kualitas abu, kualitas air, dan uji kualitatif kandungan Pb dalam arang aktif sansievera, titrasi dengan hidrogen klorida (HCl), dan uji arang aktif dengan menggunakan instrumen Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)," katanya.

Menurut dia sansievera adalah tanaman yang banyak ditanam sebagai tanaman hias dalam ruangan dan di halaman rumah. Tanaman ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengurangi polusi udara.

"Oleh karena karena, kami melakukan penelitian `Reduksi Logam Timbal (Pb) dari Gas Buang Kendaraan Bermotor Menggunakan Arang Aktif Lidah Mertua (Sansievera) dengan Variasi Konsentrasi Natrium Biphospat (Nah2po4) Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara`," katanya.

Ia mengatakab latar belakang dari penelitian itu adalah di kota-kota besar kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen, sednagkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15 persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain seperti pembakaran sampah dan hutan.

"Polutan yang berasal dari pembakaran kendaraan bermotor mengandung Pb atau timah hitam dapat membuat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang tidak cerdas," katanya.

Anggota kelompok mahasiswa yang meneliti manfaat sansievera untuk mengurangi polusi udara antara lain Angga Adi Surya Pratama, Yusron Mubarok, Milatul Cholifah, dan Deeska Notonagoro.

(L.B015)