Harga pedet di Bantul masih tinggi

id pedet

Harga pedet di Bantul masih tinggi

Ilsutrasi pedet (anak sapi) (antarafoto.com)

Bantul (ANTARA Jogja) - Harga pedet atau anakan sapi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama sepekan terakhir usai hari raya Idul Adha masih tinggi pada kisaran Rp5 juta sampai Rp6 juta per ekor.

"Harga pedet saat ini masih tinggi, bahkan sebelum Idul Adha lalu harga jual masih pada kisaran Rp5 juta sampai Rp6 juta per ekor pedet (berusia tiga bulan)," kata Sekretaris kelompok peternak pembibitan sapi `Gumarang Jaya` di Desa Trirenggo, Bantul, Muhdi, Selasa.

Menurut dia, tingginya harga pedet disebabkan karena minimnya stok pedet di kalangan kelompok peternak pembibitan sapi karena sudah berkurang terjual untuk memenuhi kebutuhan kelompok penggemukan sapi.

Ia mengatakan setidaknya selama sebelum Idul Adha lalu kelompok yang beranggotakan sebanyak 30 orang ini telah menjual pedet kepada peternak untuk dibesarkan sebanyak 20 ekor.

"Sebelumnya rata-rata tiap anggota memiliki satu sampai dua pedet, namun karena sudah dijual maka rata-rata tiap anggota hanya memiliki satu, bahkan ada beberapa yang tidak punya," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia kelompoknya belum akan menjual pedet ke pembeli, dikarenakan saat ini akan fokus pada pembibitan dengan memanfaatkan indukan yang masih tersedia di kelompok sekitar 30 ekor.

"Kalau usai hari raya ini belum ada permintaan pedet, karena itu juga tergantung kami mau menjual atau tidak, kalau misalnya menghendaki kami jual maka kami memanggil pembeli," katanya.

Menurut dia, harga pedet pada kisaran Rp5 sampai Rp6 juta tersebut sudah sejak enam bulan lebih, karena sebelumnya sempat anjlok yakni berkisar Rp3 juta sampai Rp3,5 juta, karena sapi impor dari Australia telah membanjiri hingga ke daerah termasuk di bantul.

"Pas harga pedet anjlok banyak sapi indukan menjadi kurus karena peternak tidak bergairah merawat, sehingga terjadi pengurangan indukan dari yang sebelumnya sebanyak 90an ekor menjadi 30 ekor," kata dia.

Namun, kata dia, setelah selama hampir dua bulan harga pedet kembali naik, maka peternak bersemangat dengan sisa indukan yang berjumlah 30 ekor ini dengan harapan menghasilkan pedet jantan untuk dijual dan betina untuk indukan.

"Kami berharap harga pedet tidak jatuh lagi, karena bisa merugikan, karena setidaknya untuk merawat indukan seperti memberi pakan dan obat cacing dalam setahun atau sekali beranak membutuhkan biaya sebesar Rp2,5 juta," katanya.

Menurut dia, biaya sebesar Rp2,5 juta itu belum termasuk tenaga, biaya makan anggota kelompok, dan perawatan anak sapi hingga tiga bulan sebelum dijual."Jadi minimal harga jual pedet Rp4 juta, kalau pas hasil bagus bisa Rp6 juta," katanya.

(KR-HRI)