Penelitian bakteri asam laktat maju pesat

id bakteri asam laktat

Penelitian bakteri asam laktat maju pesat

Ilustrasi bakteri (foto gurungeblog.wordpress.com)

Yogyakarta (ANTARA Jogja) - Penelitian tentang bakteri asam laktat (lactic acid bacteria) mengalami kemajuan sangat pesat, baik dalam penelitian dasar maupun tingkat terapan," kata dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Tyas Utami.

"Bakteri asam laktat dapat diisolasi dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia, dan secara tradisional bakteri ini dimanfaatkan untuk proses fermentasi makanan seperti tapai, kecap, dan asinan," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia bakteri asam laktat memiliki keunggulan bagi kesehatan manusia terutama di saluran pencernaan dalam bentuk probiotik, yang dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan manusia.

"Berbagai produk probiotik itu banyak dijumpai di pasaran dan menjadi salah satu alternatif untuk menjaga kesehatan manusia. Indonesia memiliki megabiodiversiti dengan potensi bakteri asam laktat sangat tinggi," katanya.

Ia mengatakan sehubungan dengan tingginya manfaat bakteri laktat bagi kesehatan manusia, Fakultas Teknologi Pertanian UGM berencana membahasnya dalam "4th International Conference on Lactic Acid Bacteria".

"Kegiatan bertema `Better Life with Lactic Acid Bacteria: Exploring Novel Functions of Lactic Acid Bacteria` yang didukung Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria (ISLAB) dan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (Permi) itu akan diselenggarakan di Yogyakarta, 25-26 Januari 2013," katanya.

Menurut dia kemajuan dan kebaruan penelitian tentang bakteri asam laktat yang digunakan untuk peningkatan kesehatan manusia dan pemanfaatannya di bidang peternakan dan bidang-bidang lainnya akan dibahas dalam konferensi internasional tersebut.

"Pelaksanaan konferensi internasional itu bertujuan melakukan diseminasi hasil penelitian yang telah dilakukan selama ini. Konferensi juga ingin mengeksplorasi `novelty` dari fungsi bakteri asam laktat dan memperkuat jaringan kerja sama nasional dan internasional baik sesama peneliti, pemerintah maupun industri mitra," katanya.

Ia mengatakan sebelum pelaksanaan konferensi akan dilakukan jamuan makan malam dan pentas seni di Auditorium Kamarijani-Soenjoto Fakultas Teknologi Pertanian UGM pada 25 Januari 2013.

Dengan kegiatan itu diharapkan para peserta pertemuan lebih saling mengenal sesama peneliti, pemerhati bakteri asam laktat, dan memperkuat "collaborative research" di masa datang.

"Kegiatan itu juga diharapkan bisa memperkenalkan sebagian kebudayaan Indonesia, karena acara diisi dengan tari Jawa dan Bali. Peserta konferens berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Jepang, dan India," katanya.

(B015)