Kenali penyebab asam urat di bahu, PAFI berikan informasi pengobatan

id Asam urat, bahu, pria, penyebab, obat, air putih, faktor, gejala, pengobatan, minum

Kenali penyebab asam urat di bahu, PAFI berikan informasi pengobatan

Kurangnya cairan tubuh dapat memperburuk kondisi asam urat. ANTARA/Ist

Yogjakarta (ANTARA) - Asam urat di bagian bahu merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika kristal asam urat menumpuk di sendi bahu, menyebabkan peradangan dan gejala yang tidak nyaman. Penderita akan sering merasakan nyeri yang berkisar dari tumpul hingga tajam dan terjadi secara tiba-tiba.

Di Indonesia, prevalensi asam urat tercatat sebesar 7,3 persen dan terjadi di segala usia, terutama orang dewasa.

PAFI dengan alamat website https://pafisalatigakota.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui pelayanan farmasi secara optimal.

Organisasi kesehatan PAFI terus berupaya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab asam urat di bahu, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya asam urat di bahu?
Secara umum, daerah di sekitar bahu yang terkena asam urat dapat mengalami pembengkakan serta kemerahan. Penderita juga akan merasa kekakuan pada sendi bahu yang terkena, menyebabkan keterbatasan dalam gerakan.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya asam urat di bahu yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Ketidakmampuan ginjal menghilangkan asam urat
Pada dasarnya, jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, asam urat tidak dapat dibuang secara efektif dari tubuh, menyebabkan penumpukan dalam darah. Kondisi ini dapat diperburuk oleh penyakit ginjal kronis atau cedera ginjal.

2. Mengonsumsi makanan tinggi purin
Makanan seperti daging merah, jeroan (seperti hati dan ginjal), makanan laut (terutama ikan dan kerang), serta alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal ini karena makanan-makanan tersebut mengandung purin yang diubah menjadi asam urat oleh tubuh. Konsumsi makanan tinggi purin secara berlebihan dapat memperburuk kondisi asam urat.

3. Obesitas atau berat badan berlebih
Kelebihan berat badan juga dapat menghambat proses penghilangan asam urat oleh ginjal dan merangsang produksi asam urat. Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi medis lain yang terkait dengan asam urat, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
4. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Kurangnya cairan tubuh dapat memperburuk kondisi asam urat. Dehidrasi membuat darah lebih pekat, sehingga asam urat lebih mudah mengkristal dan menyebabkan serangan asam urat.

5. Kondisi medis lainnya
Faktor terakhir yang menyebabkan asam urat di bagian bahu adalah kondisi medis tertentu. Penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko asam urat. Kondisi-kondisi ini seringkali terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat dan dapat memperburuk gejala asam urat.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati asam urat di bahu?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari asam urat di bagian bahu.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala asam urat di bahu serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Zyloric
Zyloric adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Obat ini dapat menghambat produksi asam urat dengan menghambat enzim xantin oksidase. Apoteker akan meresepkan dengan dosis 100-300 mg per hari.

2. Voltaren
Voltaren merupakan obat kedua yang bisa meredakan nyeri dan asam urat di bahu. Obat ini dapat mengurangi produksi prostaglandin. Pada umumnya, apoteker akan meresepkan dosis sebanyak 50 mg, 2-3 kali sehari.

3. Cataflam
Cataflam adalah obat yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antinyeri, efektif untuk mengatasi nyeri sendi akibat asam urat. Dosis umumnya adalah 25 mg, 2-3 kali sehari.

4. Meloxicam
Obat terakhir yang akan diresepkan apoteker adalah meloxicam. Obat ini termasuk antiinflamasi nonsteroid yang meredakan gejala arthritis. Dosis umumnya adalah 15 mg sekali sehari.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara untuk mengatasi rasa nyeri akibat asam urat di bahu adalah menggunakan kompres es. Kompres es dapat digunakan secara langsung pada area yang terkena untuk mengurangi gejala akut.

Minum banyak air putih juga dapat membantu mengencerkan asam urat dalam darah. Penting untuk selalu berkonsultasi pada apoteker agar mendapatkan rekomendasi dan dosis obat sesuai kebutuhan.

Dapatkan informasi seputar layanan kesehatan dan farmasi gratis dengan mengunjungi pafi.co.id/profil_pafi.html melalui smartphone Anda