Jogja (ANTARA Jogja)-Sejumlah perajin kulit di Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih belum berani mengekspor produknya ke Amerika Serikat dan Eropa.
Ketua Paguyuban Perajin Kulit Karya Sejahtera Manding, Sarjimin di Yogyakarta, Selasa, mengatakan hingga saat ini para perajin kulit Manding yang bergabung dalam Paguyuban Sejahtera Manding masih trauma untuk melakukan ekspor ke pasaran Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Dulu waktu masih panas-panasnya krisis di Amerika dan Eropa banyak pesanan yang kami kerjakan dibatalkan secara sepihak oleh para "buyer" dari sana tanpa penjelasan apapun,"katanya.
Dengan demikian, kata dia, para perajin sampai saat ini masih lebih mengutamakan penjualan ke pasaran lokal."Kami cukup memfokuskan ke pasaran lokal saja. Menurut saya pasaran lokal cukup menarik seiring mambaiknya perekonomian Indonesia,"katanya.
Dampak dari krisis finansial global yang terjadi di Amerika dan Eropa, menurut dia, memberikan dampak pada menurunnya jumlah perajin kulit di Dusun Manding.
Sebelum krisis, kata dia, jumlah perajin mencapai 92 perajin dengan melibatkan 600 pekerja. Jumlah tersebut, kata dia, semakin menurun yang hingga saat ini tersisa 42 perajin yang masih bertahan dengan melibatkan kurang lebih 300 pekerja.
Sementara itu seorang perajin kulit yang juga anggota Paguyuban Karya Sejahtera, Jawadi mengaku lebih senang berjualan di toko miliknya yang juga terletak di Dusun Manding.
"Saya pikir lebih baik berjualan di toko sendiri saja meskipun dapatnya sedikit tapi pasti,"kata pemilik toko kerajinan kulit "Andree Collection" ini.
Dengan aktivitas ekspor yang masih terkendala trauma krisis global, hingga saat ini dia mengaku terpaksa tidak memakai bantuan tenaga kerja karena pesanan tidak terlalu banyak.
"Sebelum krisis saya memiliki 8 tenaga kerja namun karena pesanan tidak terlalu banyak terpaksa saya tidak pakai. Untuk mengerjakan pesanan saya kerjakan bersama istri dan tetangga kalau dibutuhkan,"katanya.
Kerajinan kulit yang tersedia di toko milik Jawadi antara lain Aneka tas kulit yang dijual mulai Rp100.000 hingga Rp300.000, Sepatu antara Rp80.000 hingga Rp200.000, dan Ikat Pinggang antara Rp50.000 hingga Rp150.000 per buah.(KR-LQH/
