Sleman (Antara Jogja) - Patroli Keamanan Sekolah atau PKS menjadi wadah dari peranserta pelajar di bidang lalu lintas dan dalam menanamkan tertib berlalu lintas di kalangan siswa.
"PKS merupakan wadah partisipasi pelajar dalam lalu lintas, khususnya mengatur penyebarangan pada jalan umum di lingkungan sekolah," kata Kasat Lantas Polres Sleman Kompol Ahmad Nanang Wibowo SIK ketika melantik PKS SMK Muhammadiyah, Cangkringan, Sleman, Senin.
Menurut dia, PKS juga mempunyai peran menanamkan kebiasaan kepada para pelajar agar sejah duduk di bangku sekolah telah mengenal dasar-dasar pengaturan dan peraturan lalu lintas serta cara-cara bertingkah laku yang benar di jalan.
"Selain itu siswa diharapkan mampu mengatur penyeberangan di jalan umum di sekitar sekolah," katanya.
Ia mengatakan, PKS juga mempunyai tugas antara lain mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya, menyeberangkan siswa-siswa di jalur jalan pada saat mereka akan masuk dan usai sekolah.
"Diharapkan siswa yang dilantik menjadi PKS agar dalam melaksanakan tugas mulia tersebut untuk menanamkan disiplin pribadi yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas senatiasa memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain, memahami 12 gerakan pengaturan lalu lintas yang telah diajarkan personel Polres Sleman," katanya.
Dalam kesempatan tersebut diperagakan pula 12 gerakan pengaturan lalu lintas oleh personil PKS yang baru saja dilantik.
Pelantikan ditandai dengan penyematan topi kepada perwakilan PKS oleh Kasat lantas Polres Sleman.
Kepala Sekolah SMK Muhammdiyah Cangkringan Drs Sudaryono mengatakan bahwa, dengan dilantiknya PKS oleh Kasat Lantas Polres Sleman tersebut diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa maupun masyarakat pengguna jalan agar berlalu lintas dengan benar dan baik.
"Langkah itu sebagai salah satu upaya dalam menekan angka kecelakaan di jalan, dan yang lebih penting dapat bermanfaat bagi siswa untuk lebih tertib berlalu lintas bukan hanya di lingkungan sekolah saja namun daalam kehidupan sehari-hari dalam berlalu lintas," katanya.
Di jalur-jalur jalan di Cangkringan, saat ini setiap hari dipadati ribuan truk pengangkut pasir dari sejumlah sungai berhulu Gunung Merapi, sehingga cukup rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Dalam satu hari rata-rata lebih dari 2.500 truk pengankut pasir hilir mudik di wilayah Cangkringan.
(V001)
