Menko Polhukam harapkan kasus Nabire jadi pelajaran

id menkopolhukam

Jakarta (Antara Jogja) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan kasus kericuhan dalam pertandingan olahraga yang mengakibatkan adanya korban jiwa di Nabire bisa menjadi pelajaran agar tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi.

"Kita ingin agar pengalaman seperti ini dijadikan pelajaran bagi penyelenggara kegiatan apa pun terutama olahraga dan kegiatan lainnya," kata Djoko di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Ia mengatakan penyelenggara setiap kegiatan tidak hanya memikirkan penyelenggaraan namun juga hal-hal lainnya termasuk keselamatan penonton.

"Sangat sedih bahwa mereka menjadi korban karena berebutan keluar ruangan karena pintunya hanya satu. Ini mungkin jadi pelajaran bagi para penyelenggara tidak hanya sekedar pertandingannya," katanya.

Mengenai evaluasi pengamanan, Djoko mengatakan tentunya akan ada hal itu.

"Pasti ada evaluasi. Biasanya kalau ada keramaian itu ada izin keramaian baik dari kepolisian ataupun pemda. Mestinya ada karena ini sudah berjalan beberapa hari, tapi entah karena ada protes dari pihak yang kalah. Protes biasa tapi menimbulkan kerusuhan, itu kita sesali," katanya.

Sementara itu Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan saat ini Kapolda Papua Irjen Polisi Tito Karnavian sudah berada di lokasi dan terus memantau perkembangan yang terjadi.

Sejauh ini, menurut Kapolri, kondisi dalam keadaan yang baik.

"Tentunya kita akan lakukan langkah-langkah audit pemeriksaan lebih dalam. Kemudian hari ini Kapolda sudah di lokasi dari Jayapura. Kemudian bantuan pengamanan tambahan untuk keamanan di Nabire 300 dari TNI dan 300 dari Brimob Polda Papua," kata Timur.

P008