Sleman (Antara Jogja) - Perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Teratai sepakat berdamai dengan warga Dusun Keniten, Tamanmartani, Kabupaten Sleman, dan menjamin tidak akan ada gerakan ataupun aksi balas dendam dari anggota yang tersebar di Pulau Jawa.
"Kami sepakat dan menjunjung tinggi perdamaian yang telah disepakati dengan warga Keniten. Dan kami menjamin tidak akan ada gerakan atau aksi balas dendam," kata Ketua Cabang Sleman, Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Bimo Subandi Murbo Dinoto, Selasa.
Menurut dia, bentrokan dengan warga Padukuhan Keniten diakui karena adanya kekhilafan dan ulah oknum.
"Dari segala penjuru yang senantiasa banyak kekurangan, sehingga kami mohon maaf telah menganggu ketentraman warga. Kejadian tersebut tanpa sepengetahuan saya," ucapnya.
Ia mengatakan, di PSHT tidak ada sifat dendam, sehingga kejadian bentrokan tersebut memang di luar perkiraan.
"Saat ini ada gerakan arus bawah dari Jawa Timur sebagai reaksi atas penyerangan tempat latihan PSHT di Keniten. Tanpa seizin saya arus bawah langsung melakukan penyerangan di Dusun Keniten," kilahnya.
Bimo mengatakan, bahkan yang diinformasikan gerakan ke dua dari anggota PSHT seluruh Jawa memang benar adanya, namun hal itu bisa dicegah.
"Kami langsung bergerak dan mencegahnya. Kalau jumlahnya memang bisa mencapai ribuan, karena dari Wonogiri saja yang dihentikan jajaran Polres Klaten ada sekitar 30 truk, belum dari daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga menyayangkan hubungan sudah sekian tahun yang telah dipupuk dengan warga Keniten hancur dalam satu malam.
"Ini akibat ulah oknum. Saat ini sudah dikendalikan, ada jaminan mereka tidak bergerak ke sini," tuturnya.
Kepala Padukuhan Keniten Sudomo mengatakan, dari hasil rapat dengan warga disimpulkan bahwa warga mengharap permasalah antara anggota PSHT dan warga diselesaikan dengan persaudaran dan ada perdamaian.
"Warga juga berharap kondisi kampung bisa aman kembali, sehingga bisa beraktivitas seperti semula dengan rasa aman dan nyaman," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya kesepakatan damai ini, maka segala permasalahan berhenti sampai di sini dan tidak ada rasa dendam.
"Kami juga mohon maaf jika ada warga yang menganggu dan menimbulkan konflik," tukasnya.
Warga Dusun Keniten, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman dan perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate sepakat berdamai dan tidak ada dendam nmaupun aksi balasan pascabentrokan pada Sabtu (5/10) malam.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah dilakukan mediasi dan pertemuan dari pihak Pemerintah Desa Tamanmartani, Kepala Dukuh Keniten, Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) dan Muspika Kalasan di Kantor Kecamatan Kalasan, Selasa.
Hasil kesepakatan damai tersebut tertuang dalam nota perdamaian yang ditandatangai kedua belah pihak dengan saksi Kades Tamanmartani Gandang, Danramil Kalasan Kapten Sujut, Kapolsek Kalasan Kompol Suparjo dan Camat Kalasan Samsul Bakri.
V001
