Pakar: pasta berfluorida efektif cegah karies gigi

id pakar: pasta berfluorida

Pakar: pasta berfluorida efektif cegah karies gigi

Ilustrasi (Foto orangestalks.blogspot.com)

Jogja (Antara Jogja) - Pasta gigi berfluorida efektif mencegah karies gigi, penyakit major yang melanda sebagian besar penduduk dunia, kata pakar kesehatan gigi dan mulut dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Widjijono.

"Pemberian secara massal pada kelompok masyarakat dengan menggunakan pasta berfluorida memperlihatkan tingkat efektivitas tinggi dalam pencegahan karies gigi," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, hasil laporan penelitian pada anak-anak umur 6-10 tahun di Kalimantan Barat dengan menggunakan pasta gigi berfluorida memperlihatkan anak-anak yang mendapatkan perlakukan penyikatan gigi berfluorida (1.000 mg/kg) selama satu menit kemudian berkumur dan berlangsung selama tiga tahun, mengalami penurunan karies gigi sebesar 23 persen.

"Kesimpulannya adalah penggunaan pasta gigi berfluorida efektif untuk pengendalian karies gigi. Bahkan pemberian fluor secara individual maupun profesional memperlihatkan efektivitasnya dalam penurunan terhadap karies gigi," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Ia mengatakan karies gigi merupakan penyakit major yang melanda sebagian besar penduduk dunia. Menurut Bank Data Kesehatan Global (GODB), prevalensi karies gigi di negara-negara berkembang dan negara maju justru memperlihatkan peningkatan. Bahkan prevalensi karies gigi di negara maju berubah dari moderat ke tingkat tinggi.

Dalam rangka pencegahan kenaikan prevalensi karies gigi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat strategi antara lain menurunkan tingkat prevalensi secara berkesinambungan di negara industri. Selain itu, WHO juga terus berupaya menghentikan atau membalikkan kecenderungan laju peningkatan prevalensi karies gigi di negara-negara berkembang.

Menurut dia, dalam bidang kedokteran gigi, pencegahan karies gigi mendasarkan pada konsep-konsep etiologi. Secara teoritis terdapat keniscayaan memodifikasi faktor-faktor etiologi atau meningkatkan faktor-faktor yang memperkuat ketahanan gigi terhadap larutan asam.

"WHO dengan resolusi dalam World Health Assembly (WHA) Nomor 31.50 Tahun 1979 telah menganjurkan penggunaan suplemen fluor dan aplikasi topikal fluor untuk daerah-daerah dengan kandungan fluor air minum yang kurang optimal," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024