Bantul (Antara Jogjaf) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan memanfaatkan desa-desa wisata di daerah ini untuk tempat rapat dinas sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan potensi destinasi wisata setempat.
"Kalau ada kebijakan bupati untuk memanfaatkan desa wisata dalam rapat-rapat dinas, tamu-tamu akan lebih banyak, dan itu bentuk dukungan bagi mereka," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Minggu.
Menurut dia, pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan potensi desa wisata yang saat ini di Bantul berjumlah 36 desa wisata, upaya yang akan dilakukan termasuk mewacanakan kebijakan rapat instansi pemerintah tidak di hotel tetapi di desa wisata.
Ia mengatakan, sudah banyak desa wisata yang memiliki fasilitas cukup lengkap seperti "homestay" untuk menginap dan ruang pertemuan sehingga bisa dimanfaatkan instansi pemerintah maupun swasta jika ingin menggelar rapat sebagai alternatif selain hotel.
"Makanya kami ingin ada kebijakan yang bisa mendorong instansi pemerintah di Bantul lebih memilih desa wisata sebagai tempat rapat dibanding hotel. Ini akan saya sampaikan ke Bupati di awal pemerintahannya," katanya.
Apalagi, menurut dia, bentuk dukungan pemerintah daerah sendiri bagi desa wisata selam ini masih terbatas, seperti meningkatkan sumber daya manusia, manajerial, pelatihan bahasa asing, meningkatkan promosi dan lainnya.
"Desa wisata justru memberdayakan masyarakat desa sendiri karena di Bantul fasilitas jalan sudah ada, komunikasi bagus, kalau terlalu banyak intervensi malah tidak murni lagi," katanya.
Bambang mengatakan, jika desa wisata sudah berkembang akan menyerap tenaga kerja yang banyak dinikmati warga desa sendiri. Namun, meski pemerintah melakukan beberapa pembinaan, maju tidaknya desa wisata juga bergantung pada masyarakat sendiri.
"Pariwisata kalau dimanfaatkan sangat menguntungkan, dari lingkungan yang tambah asri karena mereka harus merias kampungnya sendiri, juga membangkitkan seni budaya sendiri," katanya.
KR-HRI
