Bantul (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai musim hujan yang terjadi saat ini memengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan pantai selatan.
"Musim hujan jelas berpengaruh pada hasil tangkapan ikan laut turun karena nelayan Bantul yang sudah pengalaman pada musim ini tidak melaut," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Bantul Yuswarseno di Bantul, Minggu.
Menurut dia, penurunan hasil tangkapan nelayan pada musim hujan ini karena dengan kondisi cuaca seperti ini membuat suhu air permukaan laut dingin, sehingga secara ilmu perikanan ikan-ikan tidak betah berada di permukaan laut.
Ia mengatakan akibatnya ikan-ikan lebih mencari tempat yang lebih hangat dengan ke bawah laut, dengan kondisi laut yang dingin tersebut membuat proses pembentukan pakan ikan misalnya plankton tidak maksimal.
"Berbeda ketika suhu air laut hangat yang mudah untuk tempat berkembangbiak makanan-makanan ikan. Sehingga kalau saat ini nelayan turun melaut hasilnya tidak maksimal, karena tidak ada ikan," katanya.
Yuswarseno mengatakan, meskipun tidak musim ikan, namun pihaknya membantah jika disebut sebagai paceklik ikan, karena nelayan masih tetap mendapatkan ikan dengan cara memancing dan bukan menjaring saat melaut.
"Kalau disebut paceklik itu bareng dengan daerah lain, misalnya dengan Pacitan. Namun kan nelayan di Pantai Depok Bantul tetap dapat, dengan mancing. Ada juga yang coba menjaring, tetapi justru yang tersangkut rumpon-rumpon laut," katanya.
Ia mengatakan, kondisi alam dengan seperti ini merupakan siklus yang bisa terjadi setiap tahun, namun ketika cuaca terjadi kebalikannya, maka ikan laut mudah ditangkap nelayan karena lebih banyak berada di permukaan.
"Ini pengaruh alam yang tidak bisa diprediksi. Semua kegiatan memang harus ada target karena untuk melihat kondisi dan prediksi nanti. Namun tidak jadi patokan, kalaupun target produksi tidak tercapai berarti itulah kondisi sebenarnya," katanya.
(KR-HRI)
