Agum Gumelar lantik IKAL Komisariat DIY

id agum

Agum Gumelar lantik IKAL  Komisariat DIY

Agum Gumelar (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Pusat (IKAL) Agum Gumelar melantik dan mengukuhkan pengurus IKAL Komisariat Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2017-2022 di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.

Agum Gumelar dalam sambutannya berpesan agar seluruh anggota IKAL DIY bertekad penuh menyumbangkan tenaga dan pikirannya membantu mencari solusi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Tugas kita adalah memberikan masukan kepada gubernur dengan cara yang santun dan penuh etika," kata Agum.

Ia berkeyakinan seluruh pimpinan di lini pemerintahan pusat maupun daerah tidak ada yang menginginkan rakyatnya sengsara. Hanya saja, ia menggarisbawahi bahwa belum tentu seluruh pimpinan mengetahui secara secara pasti permasalahan riil yang dihadapi rakyatnya.

"Inilah yang menjadi tugas kita bersama. Apa pun hasil pemikiran kita harus berani menyampaikian kepada presiden atau kepala daerah agar mengetahui secara benar masalah yang dihadapi masyarakat," kata dia kepada puluhan anggota IKAL DIY yang hadir dalam acara itu.

Meski demikian, Agum menekankan bahwa berbagai masukan harus disampaikan secara elegan. "Bukan dengan cara turun ke jalan, teriak-teriak apalagi memaki-memaki. Anggota IKAL bukan seperti itu," kata dia.

Ia berharap dalam menjalankan tanggung jawabnya anggota IKAL harus melepas seluruh kepentingan pribadi dan kelompoknya dengan sepenuhnya mempriorotaskan kepentingan bangsa. "Baik yang dari anggota partai politik, birokrasi, pengusaha, TNI/Polri, jika sudah berbaju IKAL maka hilang kepentingan kelompoknya," kata dia.

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X berharap anggota IKAL DIY dapat menyumbangkan pemikirannya untuk membantu mengiliminasi potensi disintegrasi serta ancaman "proxy war" atau perang yang tidak tampak namun dampaknya berbahaya.

"Ancaman `proxy war` tidak kalah berbahaya dibanding perang militer. Anarkisme, peredaran narkoba, adudomba, intoleransi, dan penyebaran berita hoax adalah bagian dari `proxy war` yang akan melemahkan ketahanan bangsa," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024