Jakarta (Antara) - Indonesia dan Chile berharap perundingan dalam rangka kesepakatan perjanjian kemitraan ekonomi menyeluruh (CEPA) kedua negara dapat diselesaikan pada tahun 2017.
"Kita harapkan penyelesaian perundingan CEPA terutama trade and good dapat diselesaikan tahun ini," kata Presiden Joko Widodo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Republik Chile Michelle Bachelet usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi menilai kunjungan Presiden Michelle Bachelet ke Indonesia saat ini sangat tepat waktu ketika Indonesia menggalakkan perdagangan dan investasi dan Chile merupakan salah satu prioritas.
Jokowi menyebutkan Chile merupakan mitra perdagangan terbesar ketiga Indonesia di Amerika Selatan. "Masalah perdagangan dan investasi merupakan topik utama yang dibahas dalam pertemuan ini," kata Jokowi.
Sebagai bentuk untuk mendekatkan hubungan antarpebisnis kedua negara, Presiden Jokowi menyambut baik kehadiran delegasi bisnis dalam rombongan Presiden Bachelet dan penandatanganan nota kesepahaman oleh kadin kedua negara.
"Kami sepakat ke depan kerja sama bilateral fokus ke beberapa bidang yaitu perikanan, industri strategis, bidang pertanian, khususnya peningkatan perdagangan dari hasil pertanian kita," kata Jokowi.
Sebelumnya keterangan Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan Chile merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di wilayah Amerika Selatan.
Pada 2016, volume perdagangan RI-Chile mencapai 227 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan surplus di pihak Indonesia sebesar 60,5 juta dolar AS.
Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) RI-Chile yang saat ini sedang dinegosiasikan memiliki potensi meningkatkan perdagangan bilateral, investasi, serta menjadikan Chile sebagai pintu masuk utama bagi produk-produk Indonesia di pasar Amerika Selatan. ***3***
(A039)
