Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya menekan penyebaran hama wereng coklat karena telah menyerang 11 hektare selama Januari hingga akhir Juli 2017.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kulon Progo Ngadiran di Kulon Progo, Rabu mengatakan kecamatan yang sudah mulai terserang hama wereng coklat, yakni Nanggulan, Girimulyo, Pengasih, Temon, Kalibawang dan Sentolo.
"Serangan hawa wereng coklat belum parah, sehingga meski diserang hama wereng, tidak 100 persen puso. Kami akan mengintensifkan sosialiasi kepada petani terkait pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)," kata Ngadiran.
Ia mengimbau petani untuk menanam benih padi yang tahan wereng seperti Cieherang, penanaman bunga-bunga di pematang sawah, pengaturan penggunaan air pada masa vegetaif supaya lebih banyak dikeringkan.
Selain itu, untuk menekan hama wereng, petani harus lebih banyak menggunaan pupuk organik dan mengurangi pupuk urea.
"Tanaman bunga-bunga fungsinya untuk memberikan rumah singgah musuh alami jenis tawon," katanya.
Ia juga menyarankan supaya jerami sisa panen tidak dibakar, tapi ditumpuk di pojokan pematang sawah untuk mengantisipasi musuh alami OPT. Ia juga mengimbau petani tidak menggunakan racun rumput karena akan mematikan rumput, yang menyebabkan tempat berlindung musuh alami OPT mati.
"Penanganan hama wereng dapat diatasi lebih awal, bila petani mengetahui apa yang harus dilakukan," katanya.
Ngadiran mengatakan pihaknya bekerja dengan berbagai pihak mengantisipasi penyebaran wereng, mulai dari Balai Proteksi Tanaman Pertanian Yogyakarta, dan Laboratorium Pengamatan Hama Bantul.
"Dari agen hayati, kami menyiapkan 30 personel petugas yang siap terjun di lapangan penanganan OPT," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengimbau kepada petani segera melapor bila ada serangan hama.
"Kami mengedepankan "stop spot", supaya hama tidak meluas. Kami berharap petani proaktif melapor ke petugas lapangan atau dinas bila terjadi serangan OPT," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
DPKP DIY selenggarakan festival cokelat di Nglanggeran
Kamis, 7 September 2023 21:00 Wib
Ini komentar Jokowi soal gebuk drum Menteri PUPR Basuki
Selasa, 8 Agustus 2023 6:49 Wib
Bayi beruang cokelat baru lahir diperkenalkan
Senin, 18 April 2022 4:00 Wib
BTS Hangeul Message Chocolate bisa dipesan mulai 11 Oktober 2021
Jumat, 8 Oktober 2021 16:18 Wib
Ratusan hektare tanaman padi diserang hama wereng
Minggu, 3 Mei 2020 9:38 Wib
Coklat Tempe dari Pakem potensi unggulan UMKM di PPD Sleman 2019
Minggu, 14 Juli 2019 15:52 Wib
Kulon Progo bantu peralatan produksi bubuk coklat
Sabtu, 28 April 2018 14:37 Wib
Kulon Progo bantu peralatan produksi bubuk cokelat
Sabtu, 28 April 2018 11:34 Wib