Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Suhardi Alius mengaku hingga saat ini dirinya belum dapat memastikan informasi kematian petinggi organisasi teroris ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim.
"Sampai sekarang kami belum bisa menentukan apakah yang bersangkutan tewas," kata Suhardi saat konferensi pers di Yogyakarta, Jumat malam.
Menurut Suhardi, hingga saat ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih melakukan penelusuran kebenaran informasi tersebut bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga sudah membuka saluran yang sama untuk menelusuru informasi itu," kata dia.
Kabar meninggalnya pentolan ISIS Indonesia itu, menurut Hardi, justru perlu diwaspadai, sebab dapat menjadi penyesatan informasi dalam aspek pemberantasan terorisme.
"Kita jangan terpancing, seperti Abu Jandal dulu juga demikian. Kita harus cek dan recek. Bisa saja nanti semacam penyesatan," kata mantan Kabareskrim itu.
Sebelumnya, Polri mengetahui kabar kematian Bahrun Naim dari media sosial.
Bahrun Naim disebut-sebut sebagai dalang aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merupakan perekrut sejumlah teroris dari Indonesia.
Bahrun kerap mengajarkan cara membuat bom melalui grup-grup Telegram internal teroris.
(T.L007)
Berita Lainnya
Film dokumenter menjadi literasi digital PMI tangkal terorisme
Sabtu, 20 April 2024 18:03 Wib
Patriarkisme andil sebarkan radikalisme pada perempuan
Jumat, 8 Maret 2024 17:59 Wib
BNPT-UIN Datokarama kembangkan kampus kebangsaan di Indonesia
Minggu, 25 Februari 2024 16:56 Wib
Pertanian pintar pacu kesejahteraan mitra deradikalisasi
Senin, 29 Januari 2024 5:49 Wib
Selama 2023, sebanyak148 teroris ditangkap
Sabtu, 30 Desember 2023 4:01 Wib
Nihil serangan terorisme selama 2023
Sabtu, 30 Desember 2023 3:57 Wib
Deradikalisasi napiter di Lapas Nusakambangan dievaluasi
Senin, 13 November 2023 10:34 Wib
Ancam keutuhan NKRI, Radikalisme-terorisme
Minggu, 12 November 2023 6:42 Wib