Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Suhardi Alius berharap masyarakat menyikapi dengan tenang atas pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Mari kita sikapi dengan tenang dulu karena pemerintah sudah mengambil langkah-langkah," kata Suhardi saat jumpa pers di Yogyakarta, Jumat malam.
Suhardi mengakui keputusan kontroversial Trump akan memberikan dampak dan reaksi luar biasa, baik bagi masyarakat Timur Tengah maupun di Indonesia. Hal itu terbukti dengan munculnya aksi-aksi protes di berbagai daerah.
Namun demikian, menurut Suhardi, ekspresi untuk menyikapi kebijakan presiden Negara Paman Sam itu, selayaknya tetap diwujudkan dalam aksi yang dewasa.
"Protes boleh tetapi tetap melalui saluran-saluran yang baik. Jangan sampai terpengaruh sampai dengan melakukan pelanggaran hukum," kata dia.
Ia berharap respons keputusan Trump itu tidak memunculkan provokasi dengan ujaran kebencian yang justru dimanfaatkan oleh kepentingan oknum-oknum tertentu.
Menurut Suhardi, saat ini Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap yang jelas untuk merespons pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel itu. Presisen Joko Widodo bersama pemimpin negara-negara Islam akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul pada 13 Desember 2017.
"Saya pikir sikap Pemerintah jelas. Mudah-mudahan mendapat solusinya," kata dia.
(T.L007)