Legislator : optimalkan pemanfaatan lahan bekas Pasar Ngipik

id lahan bekas Pasar Ngipik,pasar ngipik

Legislator : optimalkan pemanfaatan lahan bekas Pasar Ngipik

Lahan bekas Pasar Ngipik di wilayah Kecamatan Banguntapan Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranewsjogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah setempat mengoptimalkan pemanfaatan lahan bekas Pasar Ngipik di wilayah Kecamatan Banguntapan.

"Sekarang `PR` (pekerjaan rumah) pemda adalah mengoptimalkan lahan bekas Pasar Ngipik, agar tidak mangkrak dan malah menjadi pemandangan yang tidak enak," kata Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bantul Setiya di Bantul, Kamis.

Menurut dia, perlunya pemerintah daerah mengoptimalkan lahan bekas Pasar Ngipik itu karena sampai saat ini belum juga disentuh atau ditangani pemda, bahkan lahan seluas sekitar 400 meter persegi itu masih mangkrak.

Seperti diketahui bersama, bahwa Pasar Ngipik sudah dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di sebelah timur, karena lahan sebelumnya sempit dan mengganggu arus lalu lintas di simpang tiga Jalan Raya Pleret iti.

Anggota DPRD Bantul asal Desa Baturetno Banguntapan ini memberikan apresiasi kepada pemda atas upaya peningkatan layanan Pasar Ngipik, sebab relokasi ke lahan yang lebih luas untuk menyiapkan pengembangan ke depan.

"Namun yang jadi PR itu pemanfaatan lahan bekas Pasar Ngipik, karena sekarang terkesan kumuh, sementara di sisi lain jalan di samping lahan itu sudah sangat `crowded`. Semula dipagar tertutup, namun sekarang sudah tidak ada lagi penutupnya," katanya.

Menurut dia, lahan bekas pasar tersebut bisa dijadikan jalan dan sebagiannya bisa menjadi taman atau ruang terbuka hijau, mengingat pada waktu yang akan datang pemda akan makin sulit mendapatkan ruang terbuka.

"Selain jalan, bisa juga dikombinasi sebagai pusat informasi, menggunakan videotron misalnya, agar mengurangi baliho dan papan reklame yang bertebaran di area tersebut. Keberadaan baliho-baliho itu juga membuat pemandangan tidak nyaman," katanya.

Ia juga mengatakan, telah menjadi pemandangan tiap pagi dan sore terutama pada jam sibuk terjadi kemacetan di sekitar pertigaan Ngipik tersebut, kondisi tersebut dinilai punya resiko yang besar terhadap kecelakaan lalu lintas.

Setiya yang juga anggota Komisi B DPRD Bantul ini meyakini pemda punya perencanaan dalam mengoptimalkan lahan bekas Pasar Ngipik itu, yang tentu sudah menjadi pembahasan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Banguntapan.

"Saya berharap daftar persoalan pembangunan daerah seperti ini bisa ditampung dalam musrenbang Banguntapan, selain itu juga masalah lain seperti infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, layanan pemerintahan, kesehatan dan pendidikan," katanya.

(KR-HRI)