Gunung Kidul (Antaranews Jogja) -- Pemerintah Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan gerakan "ngajeni" atau menghargai guna meningkatkan kualitas masyarakat makin baik.?
Camat Semanu Huntoro Purbo Wargono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan "ngajeni" istilah bahasa Jawa yang berarti menghargai dan menghormati.
"`Ngajeni` ini berarti luas dan diharapkan bisa memupuk rasa persaudaraan sesama masyarakat," katanya.
Dia mengharapkan "ngajeni" menghidupkan kembali sifat sosial dan kemanusiaan, serta merajut tali persaudaraan.
"Kata `ngajeni` ini merupakan perekat sosial masyarakat sejak dulu sehingga perlu digalakkan kembali untuk menghidupkkan sifat sosial dan kemanusiaan," katanya.
Ia mengatakan ada?lima sasaran "ngajeni" agama atau menghargai agama, "ngajeni" negara atau menghargai negara, "ngajeni nyowo" atau menghargai nyawa, "ngajeni" keluarga atau menghargai keluarga, dan "ngajeni sepodo" atau menghargai sesama.
"Gerakan ini respons dari permasalahan sosial akhir-akhir ini. Meski di sini tidak terjadi ada baiknya diantisipasi. `Ngajeni` dapat diterapkan oleh semua lapisan masyarakat yang dimulai dari tim satuan tugas yang telah dibentuk," katanya.
Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan pemkab mengapresiasi gerakan tersebut sebagai inisiatif yang baik ini dan diharapkan bisa menjadi solusi tepat untuk menyikapi kemajuan zaman, globalisasi, dan era keterbukaan informasi.
"Gerakan yang baru pertama kali ini diharapkan jadi solusi yang tepat untuk mengatasi tergerusnya budaya budi pekerti kita oleh arus modernisasi," katanya.
Dia berharap, gerakan itu ditiru kecamatan lain sehingga kerukunan antarmasyarakat terus terjaga. Hal itu untuk kemajuan Gunung Kidul ke depannya.
"Gerakan `ngajeni` diharapkan bisa diikuti dan dikembangkan oleh daerah lain di Gunung Kidul," katanya.