Masyarakat jangan borong kebutuhan pokok

id Kebutuhan pokok

Masyarakat jangan borong kebutuhan pokok

kebutuhan pokok (FOTO ANTARA/Seno S./pd/09.)

Yogyakarta (Antaranews Jogja - Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat di daerah setempat tidak memborong bahan pokok selama Ramadhan 1439 Hijriah guna menghindari potensi kelangkaan barang di pasaran.

"Masyarakat tidak perlu membeli kebutuhan pangan berlebihan, memborong dan menyimpan cadangan pangan di rumah," kata Kepala Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad Kholisun di Yogyakarta, Sabtu.

Meski demikian, Kholisun memastikan persediaan kebutuhan pokok baik di tingkat petani maupun pedagang di daerah itu aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Lebaran.

Untuk menjaga stabilitas harga pangan, menurut dia, Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP) akan digencarkan selama Ramadhan. Volume komoditas di RPK yang tersebar di seluruh kabupaten juga akan ditambah, seperti telur ayam, tepung terigu, beras, gula pasir, dan minyak goreng.

Saat ini, tepung terigu yang tersimpan di Gudang Bulog DIY mencapai 6,5 ton, minyak goreng 180.000 liter, gula pasir 6.000 ton, dan beras 18.000 ton.

Selain itu, Bulog DIY juga siap menjaga stabilitas harga maupun stok daging beku masyarakat selama Bulan Ramadhan.

"Kami upayakan tidak ada gejolak harga daging selama Ramadhan dengan persediaan daging sapi beku yang kami sediakan," kata dia.

Menurut dia, persediaan daging sapi beku yang tersimpan di sejumlah freezer di Kantor Bulog Divre DIY dan Subdivre Banyumas mencapai lima ton.

Penjualan daging sapi beku dari Bulog, kata dia, akan dijual melalui 1.090 rumah pangan kita (RPK) di lima kabupaten/kota serta di Kios Segoro Amarto di Pendopo Pasar Beringharjo.

Bulog DIY juga sedang menyiapkan "miniclod storage" sehingga diharapkan dapat menyalurkan daging beku secara berpindah-pindah menyesuaikan kebutuhan masyarakat.

"Kami akan jual daging dengan harga Rp80 ribu per kilogram," kata dia.