Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Pasar Murah dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok harga terjangkau sebagai upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok tersebut di masyarakat.
"Pasar murah ini adalah bagian dari ikhtiar kita bersama dalam menjaga stabilitas harga, menjamin ketersediaan bahan pokok, dan mengendalikan inflasi di daerah," kata Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto dalam sambutannya pada kegiatan Pasar Murah di Gunungkidul, Selasa.
Menurut dia, fluktuasi harga bahan pokok sangat berdampak pada daya beli masyarakat. Karena itu, melalui kerja sama dengan pelaku usaha dan distributor, pemerintah berupaya menghadirkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
"Ini bukan hanya kegiatan ekonomi, tapi juga cerminan semangat gotong royong dan kebersamaan," katanya.
Wabup mengajak masyarakat Gunungkidul untuk memanfaatkan pasar murah secara bijak serta mengapresiasi semua pihak yang terlibat, terutama Dinas Perdagangan.
"Mari terus membudayakan hidup hemat, produktif, dan saling peduli. Semoga kegiatan pasar murah ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, terus berupaya menekan laju inflasi dan meringankan beban ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui Pasar Murah yang digelar di Kapanewon (Kecamatan) Paliyan.
Menurut dia, disediakan sebanyak lima ton bahan kebutuhan pokok yang terdiri beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu. Seluruh bahan pokok dijual dengan subsidi sebesar Rp3.500 per kilogram atau liter, agar lebih terjangkau oleh masyarakat.
"Selain untuk pengendalian inflasi, ini juga sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan. Kami berharap pasar murah bisa membantu meringankan beban masyarakat dan turut menggerakkan perekonomian lokal," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, kegiatan serupa akan segera digelar di wilayah Kapanewon Gedangsari dan Playen, serta wilayah lainnya di kabupaten ini yang memiliki angka kemiskinan relatif tinggi.
