Kiat sehat menghindari tersesat di Tanah Suci

id haji

Kiat sehat menghindari tersesat di Tanah Suci

Ilustrasi (jogja.antaranews.com)

Mekkah (Antaranews Jogja) - Sejumlah kasus jamaah tersesat di Tanah Suci bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya karena kekurangan cairan atau dehidrasi dan untuk menghindari itu bisa dengan mengonsumsi air yang cukup, kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka.

        "Biasanya kalau orang sehat dan bugar dan mengalami dehidrasi bisa mengalami kondisi kurang stabil dan mengalami kelupaan sehingga menyebabkan tersesat," kata Eka kepada Media Center Haji di Mekkah, Minggu.

        Singkat kata, Eka mengajak jamaah haji untuk terus menghidrasi dirinya di Tanah Suci yang memiliki karakter suhu kering dan panas yang bisa mencapai 50 derajat Celcius di pertengahan Agustus atau musim puncak haji.

        Kondisi cuaca tersebut bisa membuat tubuh jamaah mudah kehilangan cairan yang salah satunya lewat keringat yang keluar.

        Hidrasi tubuh yang cukup, kata dia, bisa memicu kebugaran yang prima sehingga jamaah bisa beribadah dengan fokus tanpa gangguan kesehatan yang berarti.

        Kasus tersesatnya jamaah menjadi salah satu persoalan yang dialami dari tahun ke tahun. Banyak jemaah haji Indonesia yang tersesat karena terpisah dari rombongan dan bingung ketika keluar masjid menuju pondokan.

        Jamaah tersesat, kata dia, tidak hanya dialami oleh jamaah lanjut usia saja tapi bisa terjadi pada usia muda.

        Dengan minum air yang cukup, lanjut dia, jumlah jamaah tersesat dapat berkurang. Selain itu, jamaah agar jangan keluar pemondokan sendiri-sendiri untuk menghindari potensi tersesat karena bisa saling menjaga.

        Jika tertinggal rombongan, kata Eka, agar segera mencari jamaah Indonesia lain meski berbeda pondokan. Selanjutnya, jamaah bisa mengikuti jamaah Indonesia lain tersebut kembali ke pemondokannya untuk kemudian lapor kepada petugas di pondokan.

        "Nanti akan dibantu oleh petugas yang di pondokan untuk diantar ke kelompoknya. Ini adalah strategi yang paling sederhana dan bisa diimplementasikan bila dibantu oleh seluruh pihak khususnya ketua kloter dan ketua rombongan," kata dia.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024