BUMN HADIR- SMN Kalteng belajar membatik dan memainkan gamelan

id SMN 2018,belajar membatik

BUMN HADIR- SMN Kalteng belajar membatik dan memainkan gamelan

Para peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Kalimantan Tengah berlatih memainkan alat musik tradisional gamelan di Desa Wisata Brayut, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu malam (12/8). (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Sebanyak 23 siswa berprestasi peserta Siswa Mengenal Nusantara asal Kalimantan Tengah mempelajari keterampilan membatik dan memainkan alat musik tradisional gamelan di Desa Wisata Brayut, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu malam.
         
Ketua Desa Wisata Brayut, Darmadi mengatakan batik tulis dan gamelan merupakan representasi produk budaya Jawa yang sangat penting dipelajari peserta SMN asal Kalteng untuk semakin mencintai budaya Nusantara.
         
"Kalau mereka punya bakat bisa lebih cepat mempelajari baik membatik maupun memainkan gamelan," kata dia saat ditemui disela melatih para siswa.
       
Menurut Darmadi, dalam pelatihan keterampilan membatik, mereka dibekali pengetahuan dasar mulai dari pengenalan alat dan bahan membatik, menggambar pola, memanaskan lilin atau malam, hingga mencanting. Karena hanya sebagai pengetahuan dasar, proses pewarnaan, pelorotan lilin, hingga finishing dilanjutkan oleh masing-masing mentor batik.
     
"Meski kami gambarkan polanya tetapi ada satu, dua anak yang kelihatan bakatnya dengan improvisasi pola sesuai imajinasi mereka. Kalau mereka bisa belajar satu bulan lagi di sini maka hasilnya akan lebih bagus," kata dia.
         
Selain membatik, para siswa peserta SMN 2018 juga tampak antusias berlatih memainkan alat musim gamelan. Dengan alat musik yang terdiri atas gambang, kenong, kendang, hingga gong itu, para siswa Kalteng dilatih membawakan gending Sluku-Sluku Batok sesuai notasi yang dituliskan dipapan tulis.
           
"Kami siapkan notasi dipapan tulis mereka tinggal mengetuk sesuai not itu, kalau mengetuknya benar maka akan memuncul laras. Secara umum mereka menikmati dan tidak kesulitan," kata Darmadi.
         
 Menurut Darmadi, batik serta gamelan merupakan budaya Nusantara yang adiluhung, sehingga proses pembuatan dan latihannya harus betul-betul diresapi oleh para siswa. "Menjadi tugas para siswa SMN untuk ikut melestarikannya," kata dia.
Baca juga: BUMN HADIR- Akademisi UGM: SMN cetak generasi muda toleran (Video)
       
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan bagian dari program BUMN Hadir Untuk Negeri yang tujuannnya untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB.
       
Di Yogyakarta SMN digelar PT Angkasa Pura (AP) I selaku penanggung jawab bersama tiga BUMN lainnya, yakni PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Re, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
       
Peserta SMN asal Kalimantan Tengah telah tiba di Yogyakarta pada Sabtu (11/8). Mereka akan berada di Yogyakarta selama sepekan untuk mempelajari beragam potensi budaya di Yogyakarta.
       
Sebaliknya, peserta SMN Yogyakarta telah diberangkatkan ke Kalimantan Tengah untuk mengikuti pertukaran pelajar antarprovinsi pada Minggu (12/8) pagi.
Baca juga: BUMN HADIR- Enam BUMN membuka Program SMN 2018 DIY-Kalteng