Sentra industri kerajinan di Bantul bertambah

id Kerajinan

Sentra industri kerajinan di Bantul bertambah

Ilustrasi- Pengrajin menyelesaikan pembuatan tas berbahan baku kulit di industri kerajinan kulit rumahan Tulen Jogja, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (22/10/2018). Kerajinan berbahan baku kulit mulai dari gantungan kunci, dompet hingga tas yang dipasarkan ke berbagai daerah di Nusantara itu dipatok dengan harga Rp. 150.000 hingga jutaan rupiah. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

Bantul, (Antaranews Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sentra industri kerajinan di daerah ini mengalami pertambahan jumlah dalam satu tahun terakhir. 
     
"Sekarang ini di Bantul ada sebanyak 78 sentra industri kerajinan, padagal akhir 2017 lalu masih sebanyak 75 sentra, sentra berbagai macam jenis kerajinan," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Sulistyanto di Bantul, Senin. 
     
Menurut dia, berbagai sentra kerajinan di Bantul diantaranya sentra kerajinan batik, kerajinan tatah sungging, kerajinan rajut dan sentra kerajinan kayu, yang produk kerajinan itu menjadi produk unggulan daerah setempat. 
     
Selain industri kerajinan, kata dia, juga ada sentra makanan atau kuliner, misalnya mie lethek, mie pedes, sentra jamu, dan makanan khas tradisional yang sudah diproduksi secara turun temurun oleh masyarakat perajin. 
     
"Dan itu gambaran bahwa program 'one village one produk' oleh Pemerintah Kabupaten Bantul itu sudah berjalan, dan makanya Bantul menjadi yang terbanyak di DIY yang mempunyai sentra industri kerajinan," katanya.
     
Bahkan, menurut dia, jika melihat jumlah sentra kerajinan di Bantul, ada satu desa yang punya lebih dari satu sentra kerajinan, akan tetapi ada juga desa yang belum memiliki sentra, sehingga didorong agar bisa tumbuh sentra industri kreatif.
     
"Kekuatan Bantul itu ada di sektor industri kreatif oleh para perajin, harapannya produk-produk daerah itu makin dikenal masyarakat, karena terkadang ada juga masyarakat sekitar tidak tahu apa produk unggulannya," katanya. 
   
  Sulistyanto menjelaskan, upaya dalam mendorong pertumbuhan sentra industri kerajinan diantaranya dengan memfasilitasi pameran, diantaranya pameran produk unggulan tingkat kecamatan yang digagas oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bantul.
     
"Hasil sensus melalui desa itu diketahui rumah tangga industri kreatif atau UMKM di Bantul sekitar 21 ribuan, yang belum diketahui mestinya masih ada, namun kita belum tahu berapa, dan ini 'PR' pemerintah agar bagaimana mereka bisa gabung," katanya.