Yogyakarta (ANTARA) - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian menggelar pelatihan berbasis kompetensi bagi 25 pelaku ekonomi kreatif subsektor kriya dengan fokus keterampilan anyaman, dari kabupaten dan kota Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Tim Pengembangan Jasa Industri BBSPJIKB Yogyakarta Aan Eddy Antana pada pembukaan pelatihan tersebut di Yogyakarta, Senin, mengatakan, pelatihan ini tidak hanya memberikan bekal keterampilan teknis, namun juga peluang bagi peserta untuk mendapat pengakuan kompetensi secara nasional.
"Kami berharap pelatihan berbasis kompetensi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan para pengrajin, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk kriya mereka," katanya.
Menurut dia, salah satu keunggulan pelatihan yang digelar dengan fasilitasi Dinas Pariwisata DIY selama lima hari ke depan hingga 4 Oktober tersebut adalah adanya sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dengan demikian, kata dia, peserta pelaku ekonomi kreatif yang fokus bidang kerajinan anyaman yang berhasil menyelesaikan pelatihan dan memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan akan mendapatkan sertifikat BNSP.
"Sertifikat BNSP ini memiliki nilai tambah yang sangat signifikan, karena diakui secara nasional dan internasional. Dengan adanya sertifikat ini, para pengrajin akan lebih mudah dalam memasarkan produknya dan meningkatkan daya saing mereka," katanya.
Menurut dia, pelatihan yang fokus pada kompetensi dan kualitas ini dirancang untuk memastikan peserta tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki pengetahuan yang cukup mengenai standar kualitas produk, desain, dan pemasaran.
Dia mengatakan, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia dan mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif.
"Kami berharap, ke depan pelatihan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, dengan melibatkan berbagai mitra strategis, baik dari pemerintah maupun swasta," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata DIY Lis Dwi Rahmawati mengatakan, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk anyaman serat alam DIY di kancah nasional maupun internasional, pemda telah merancang sejumlah strategi.
Salah satunya dengan pelatihan berbasis kompetensi kepada para pelaku ekonomi kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menciptakan produk-produk anyaman yang inovatif dan berkualitas.
"Dengan pelatihan yang tepat, para perajin akan semakin diakui dan produk mereka akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi," katanya.