Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi , Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut sektor industri kreatif terutama sub sektor kriya para pelaku ekonomi kreatif kabupaten ini menjadi menopang pertumbuhan ekonomi setempat.
"Pertumbuhan ekonomi di Bantul semakin meningkat yang salah satunya ditopang oleh sektor industri kreatif," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Fenty Yusdayati di Bantul, Jumat.
Menurut dia, ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor unggulan di Bantul, saat ini sektor industri kreatif dan ekonomi kreatif tumbuh pesat ditandai dengan banyaknya produk yang menjadi komoditas lokal, domestik, maupun ekspor ke beberapa negara.
Dia mengatakan, bahkan industri kreatif dari Bantul seperti industri kerajinan kriya menjadi penopang 70 persen produk kerajinan di DIY. Mulai dari sentra keramik, kerajinan kulit, aksesoris keris, batik, kerajinan bambu, kayu batik dan lain lain.
"Selain untuk pasar domestik, hasil kerajinan kriya Bantul juga telah merambah pasar global, sehingga industri kreatif ditetapkan sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada 2018, Bantul telah ditetapkan menjadi Kabupaten Kriya terkuat di Indonesia oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan pada 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Sub Sektor Kriya.
Dia mengatakan, industri kerajinan kriya di Bantul telah ada ratusan tahun yang secara turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Beragam industri kreatif Bantul itu dengan berbagai jenis bahan baku mulai dari bahan baku alam, hingga industri kerajinan upcycle.
"Guna mewadahi besarnya potensi industri kreatif kerajinan kriya setiap tahunnya di Bantul juga digelar Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) yang memamerkan berbagai produk kerajinan dan furnitur dari UMKMd di Bantul," katanya.