Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam pengemasan produk hingga mendapat HAKI.
Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pemkab membantu memasarkan produk UMKM di toko milik rakyat berjejaring.
"Kami juga akan membantu dalam pengembangan kualitas, termasuk juga pengemasan, memperjuangkan HAKI untuk produk tertentu. Bahkan, UMKM juga dibantu dalam kemudahan proses produksi," kata Sutedjo.
Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Koperasi dan UKM, dan Dinas Perdagangan sedang menyiapkan UMKM menghasilkan produk yang berdaya saing.
"Kami ingin produk lokal Kulon Progo memenuhi stand yang ada di Bandara NYIA saat beroperasi, sehingga perlu disiapkan dari sekarang," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Sri Harmintarti mengatakan produk UMKM masih banyak yang terkendala dengan pemenuhan kebutuhan plastik kemasan produk. Ketika UMKM membutuhkan kemasan, mereka harus membeli kepada produsen kemasan dalam jumlah tertentu.
"Jumlah yang diwajibkan untuk dipesan kadangkala jauh melebihi kebutuhan UMKM. Sehingga mereka kerap kesulitan membeli dalam jumlah sesuai kebutuhan. Kami akan mengupayakan kerjasama dengan perusahaan daerah terkait kemasan," katanya.
Kasi Pengembangan dan Permodalan Diskop-UKM Kulon Progo Hasnanto mengatakan Diskop-UKM mendampingi pelaku UMKM memasarkan hasil produksi di pasaran.
"Kami membantu dan mendapingi pelaku UMKM memasarkan produk melalui toko milik rakyat (Tomira) dan pemasaran online," katanya.
Ia mengatakan kendala utama produk UMKM yakni pemasaran, baik secara tradisional atau online. Kendala pemasaran tradisional yakni pangsa pasar produk, sehingga DiskopUKM membantu mereka menjual produknya di Tomira melalui koperasi yang ditunjuk.
Kendala pemasaran selanjutnya, pemasaran secara online. Pelaku UMKM di Kulon Progo berusia di atas 50 tahun yang gagap teknologi. DiskopUKM memberikan bimbingan teknis penggunaan media sosial untuk memasarkan produk mereka.
"Pemkab Kulon Progo sendiri telah membuat alaman online untuk memasarkan produk lokal melalui belabeliku.com. Saat ini, baru 15 UMKM yang memasarkan produk di alaman tersebut," katanya.
Hasnanto mengatakan pihaknya juga membantu pelaku UMKM mendapatkan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) produk. Untuk permodalan, pihaknya mendorong pelaku UMKM mengurus izin usaha mikro kecil (IUMK) yang bisa menjadi agunan diperbankan.
"Kami berusaha pelaku UMKM dapat mengakses modal mudah dan produknya dapat jaminan mutu," katanya.
Pemkab Kulon Progo bantu pelaku UMKM mendapatkan HAKI

Ilustrasi salah satu produk UMKM (Foto antaranews.com)