PDAM Bantul pasarkan air minum kemasan mulai Juli 2019

id PDAM Bantul

PDAM Bantul pasarkan air minum kemasan mulai Juli 2019

Kantor PDAM Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan dapat memasarkan produk air minum kemasan yang diluncurkan awal tahun ini ke masyarakat yang lebih luas mulai Juli 2019.
     
"Kalau tahap awal produksi untuk kalangan sendiri di lingkungan pemda, namun sekitar Juli sudah bisa dipasarkan ke pasar yang lebih luas, targetnya setengah tahun," kata Direktur Utama PDAM Tirta Dharma Bantul Arinto Hendro Budi Antoro di Bantul, Jumat.
     
Mengawali tahun 2019 ini, badan usaha milik daerah (BUMD) milik Bantul ini melakukan inovasi dengan meluncurkan produk air minum kemasan yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan pengolahan air minum swasta di Yogyakarta.
       
Menurut dia, rencananya ada empat produk air minum kemasan PDAM Bantul, yaitu produk gelas, dalam botol ukuran 600 mililiter dan 330 mililiter kemudian dalam galon. Produk air minum ini langsung mengolah dari sumber mata air di Kaliurang Sleman. 
     
"Segera kita produksi untuk kalangan sendiri, untuk tahap awal ini dari keempat varian kita mencoba untuk mencukupi produk gelas sekitar 2.000 dus karton, sambil kita lihat perkembangan sesuai dengan permintaan apakah harus kita tingkatkan," katanya.
       
Menurut dia, butuh waktu sekitar enam bulan untuk menuju pemasaran produk yang lebih luas itu, karena berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) dari sebuah bran produk PDAM Bantul, sebab saat ini masih dalam proses setelah diajukan beberapa waktu lalu ke lembaga terkait. 
     
"Sudah masuk (diusulkan) dan ada proses, makanya sebelum Haki turun kita tidak menjual keluar, namun terbatas. Akan tetapi yang jelas dalam kerja sama ini kami melihat dari sisi produksi tidak ada masalah, berapapun kita minta sudah siap," katanya.
     
Dia mengatakan, inovasi pengembangan produk air minum dengan bran sendiri ini karena PDAM telah melihat pangsa pasar air minum kemasan yang selama ini menjadi sebuah kebutuhan masyarakat yang kemudian dilakukan analisis.
     
"Sebelum memtuskan untuk meluncurkan produk ini sudah kita adakan kajian-kajian dan dengan adanya kita juga komparasi ke badan usaha yang sejenis kalau kita lihat target yang akan kita capai jelas bisa tercapai," katanya. 
     
Dia juga mengatakan, dalam mengelola produk air kemasan ini tidak ada rekruitmen sumber daya manusia (SDM), karena pihaknya sudah ada sub bagian sendiri bidang AMDK (air minum dalam kemasan) yang nantinya akan mengelola.
     
"Kemudian untuk pemasaran juga sudah disampaikan kita akan mengandeng koperasi-koperasi PDAM dan ke depan kita  akan melibatkan agen-agen," katanya