Kulon Progo dukung pembangunan Jogja Agro Techno Park

id Jogja Agro Techno Park

Kulon Progo dukung pembangunan Jogja Agro Techno Park

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mendukung pembangunan Jogja Agro Techno Park di Wijimulyo, Nanggulan. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung penuh pengembangan Jogja Agro Techno Park senilai Rp400 miliar di lahan seluas 18,6 hektare di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan.
     
"Kami sangat bangga, di Kabupaten Kulon Progo dikembangkan Jogja Agro Techno Park (JATP) yang dibangun oleh Pemda DIY ini diharapkan mampu mendongkrak sektor pertanian, perekonomian petani dan pariwisata dengan adanya Bandara NYIA," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Selasa.
   
Ia mengatakan pada 2019 ini, Pemda DIY menggelontorkan anggaran Rp100 miliar untuk melanjutkan pembangunan JATP. Sehingga dengan beroperasinya Bandara NYIA nanti, JATP  juga dapat beroperasi.
     
"Kami berharap dua megaproyek ini dapat beroperasi bersamaan, sehingga Kulon Progo dapat berkembang cepat," katanya.
   
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan pembangunan JATP di Wijimulyo sangat bagus untuk sektor pertanian karena akan mendongkrak perekonomian daerah khususnya kesejahteraan petani.
   
 Ia mengatakan JATP menjadi ruang pamer pertanian dari hulu sampai hilir. Di dalamnya ada teknologi hingga pemberdayaan masyarakat dengan harapan dapat memanfaatkan sumber daya potensi yang ada.
   
Pembanguna JATP itu dilatarbelakangi sumber daya manusia (SDM) petani yang sudah tua dan langka, produksi belum sesuai harapan dan usaha tani serta kepemilihan lahan masih di bawah skala ideal yakni di bawah 500 dan 1.000 meter persegi.
   
JATP merupakan bagian dalam pemberdayaan petani karena merupakan bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional. JATP juga merupakan aspek penting dari kemandirian ekonomi dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, pemberdayaan gabungan kelompok tani (gapoktan) dan merupakan kebijakan yang pro kemiskinan, pro pertumbuhan dan pro pekerjaan.
   
JATP merupakan basis teknologi untuk fasilitasi percepatan alih fungsi teknologi yang dihasilkan lembaga penelitian dan perusahaan pertanian. Pengembangan JATP dimaksudkan untuk menjadi pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, perikanan dan peternakan mulai dari sub sistem hulu sampai hilir.
   
"Keberadaan JATP adalah untuk membangun pusat penerapan teknologi di bidang pertanian yang meliputi prapanen, pascapanen yang meliputi pemasaran hasil yang diterapkan untuk ekonomi dan pembangunan pusat diseminasi teknologi dan tempat advonasi pertanian, serta menerapkan sistem pertanian modern yang mencerminkan industri pertanian," kata Bambang.