Petani jagung Gunung Kidul memasuki panen jagung

id Panen jagung

Petani jagung Gunung Kidul memasuki panen jagung

Produksi jagung petani (Foto Antara)

Gunung Kidul  (Antaranews Jogja) - Petani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasuki masa panen jagung dengan rata-rata produktivitasnya rata-rata mencapai 4,6 - 4,9 ton per hektare pipil kering.
     
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pada 2019 ini, pihaknya menghitung lahan jagung lahan seluas 46.674 hektare.
     
"Semua wilayah terbagi dalam zona utara, selatan, timur dan barat pada Februari ini akan panen jagung," katanya.
     
Dia mengatakan kemungkinan panen tahun ini pada musim hujan pertama (MH1) akan mengalami kenaikan. "Beberapa waktu lalu, kami melihat lahan jagung di Gunung Bagus, Kecamatan Paliyan, di sana hasilnya cukup baik. Mereka menanam jagung jenis hybrida," katanya.
     
Raharjo mengatakan harga jual dari tingkat petani jatuh pada angka Rp3.500 perkilogram. "Jagung jenis hybrida tingkat produksi sangat tinggi dan disukai oleh petani," katanya.
     
Salah seorang petani di Kecamatan Playen, Muji mengatakan panen jagung tahun ini cuup baik. Petani akan mulai memetik jagung di ladang mulai pertengahan Februari ini.
     
"Sekarang cuaca bersahabat, karena curah hujan tidak tinggi sehingga tanaman tidak membusuk," katanya.
     
Dia mengatakan harga jual jagung kering pipilan di atas angka Rp3.500 per kilogram, dan petani sudah dapat dikatakan untung. "Dari pembelian benih, pupuk, hingga upah tenaga, untuk harga di atas Rp3.500 sudah untung," katanya.