Jakarta (ANTARA) - Menpora RI Imam Nahrawi bertemu dengan Menpora Malaysia Syed Saddiq untuk menyatakan permintaan maafnya atas insiden kericuhan yang terjadi saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9) malam.
“Kehadiran saya untuk menyampaikan langsung permohonan maaf atas nama masyarakat dan pemerintah Indonesia atas peristiwa tidak mengenakkan atas ulah oknum suporter yang semalam kita lihat bersama,” kata Imam dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Imam berharap dengan pertemuan tersebut dapat mempersatukan kembali persahabatan di antara suporter Indonesia dan Malaysia.
Selain menyampaikan secara tatap muka, Imam juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan surat permohonan maaf kepada pemerintah Malaysia sebelum timnas Indonesia bertandang ke Malaysia pada November mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Iman juga menegaskan pihaknya bersama dengan PSSI akan menindak tegas para pelaku kericuhan semalam.
Sementara itu, Menpora Syed Saddiq menyambut positif itikad baik Menpora RI itu. Meski begitu, ia tetap meminta agar para oknum suporter yang membuat kerusuhan dapat ditindak tegas oleh aparat kepolisian Indonesia.
“Kami ucapkan terima kasih atas pendirian tegas Pak Imam sendiri sudah pastikan bahwa keadilan akan datang. Dia juga telah terhubung dengan pihak polisi untuk memastikan tindakan tegas yang akan diambil,” kata Syed Saddiq.
“Kita pastikan bahwa Malaysia dan Indonesia akan tetap bersama. Kita sahabat serumpun. Kita akan pastikan bahwa silaturahim akan terjaga walaupun tindakan tegas akan diambil, tapi kita tetap bersama dalam menyelesaikan ini,” katanya menambahkan.
Dalam acara tersebut hadir juga Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.
Sebelumnya, oknum suporter Indonesia telah membuat ulah dengan melempari pendukung Malaysia dengan botol plastik dan bom asap. Akibat insiden itu, pertandingan sempat dihentikan sekitar 10 menit di babak kedua. Pada pertandingan tersebut Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia.