BNPB mendistribusikan 349.000 APD untuk tim medis COVID-19

id Covid-19, BNPB, Alat perlindungan diri,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

BNPB mendistribusikan 349.000 APD untuk tim medis COVID-19

Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendistribusikan 349.000 alat pelindung diri (APD) bagi kebutuhan petugas kesehatan selama proses perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit.

Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yuri dalam siaran konferensi pers di Jakarta, Rabu sore.



"Sebanyak 349.000 APD telah terdistribusi untuk memenuhi kebutuhan petugas kesehatan yang berada di lini terdepan penanganan COVID-19," katanya.

Menurut Yuri, terdapat 360 rumah sakit rujukan yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif COVID-19.



Rumah sakit tersebut merupakan milik pemerintah dari unsur TNI, Polri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun milik swasta.

"Ini jadi komitmen bersama kita. Ini permasalahan serius yang harus ditangani secara terintegrasi dari semua pihak," katanya.

Yuri mengatakan saat ini tidak kurang dari 5.000 petugas kesehatan diterjunkan ke tengah masyarakat untuk memutus mata rantai wabah COVID-19.



Mereka sedang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi penduduk berkaitan dengan COVID-19.

Yuri menyebutkan petugas juga dilengkapi dengan 4.727 alat tes cepat untuk pengecekan awal virus COVID-19 dan menemukan kasus positif, dalam rangka mencegah penularan.


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024