Pemkab Gunung Kidul serahkan mobil operasional untuk RSUD Saptosari

id mobil operasional RSUD Saptosari,Pemkab Gunung Kidul,Gunung Kidul,COVID-19,Gunung kidul

Pemkab Gunung Kidul serahkan mobil operasional untuk RSUD Saptosari

Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyerahkan mobil operasional untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. (Foto ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul)

Kendaraan operasional yang diberikan, di antaranya mobil ambulans emergency, mobil jenazah, dan kendaraan operasional bagi direktur.
Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyerahkan mobil operasional untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari guna mendukung rencana pengoperasian rumah sakit tipe D yang berada di perbatasan Bantul.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan pengadaan kelengkapan sarana dan prasarana di antaranya mobil operasional merupakan konsekuensi atas berdirinya RSUD Saptosari.

Kendaraan operasional yang diberikan, di antaranya mobil ambulans emergency, mobil jenazah, dan kendaraan operasional bagi direktur.

Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di Gunung Kidul sembuh

"Pengadaan mobil tersebut dilakukan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat jika nanti rumah sakit beroperasi," kata Badingah.

Ia mengatakan RSUD Saptosari merupakan salah satu bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama di daerah selatan.

Saat ini proses penyelesaian pembangunan RSUD terus dipercepat agar dapat segera dimanfaatkan. Pendirian rumah sakit yang cukup dekat dengan destinasi wisata di kawasan selatan Gunung Kidul juga bertujuan agar lebih terjangkau jika terjadi kegawatdaruratan.

"Kami berharap fasilitas kendaraan dapat menunjang kelancaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat," katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Saptosari, Eko Darmawan mengatakan Pemkab Gunung Kidul melalui Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) juga telah menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM), khususnya tenaga medis bagi rumah sakit tipe D ini. Selain itu, melengkapi berbagai fasilitas penunjang lainnya.

Baca juga: Pemkab Gunung Kidul belum akan usulkan pemberlakuan PSBB

Tahap awal difungsikan sebagai rumah sakit tipe D dengan kapasitas 60 tempat tidur. Saat ini sedang proses izin operasional.

Ia berharap dalam satu hingga maksimal tiga bulan ke depan rumah sakit yang berada di lahan seluas empat hektare ini akan resmi beroperasi. Fasilitasnya ada ruang VIP, Kelas 1, II dan III. Ke depan diharapkan tidak hanya menjadi tipe D, namun meningkat kriterianya.

"RSUD Saptosari belum beroperasi secara resmi karena masih menunggu izin operasional,” kata Eko.

Namun demikian, kata Eko, manajemen RSUD Saptosari telah dimanfaatkan sebagai isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif rapid test.

"Kami melayani rawat inap untuk tempat isolasi pasien yang reaktif COVID-19 dengan keterbatasan sarana prasarana penunjang yang tersedia," katanya.