Sleman berupaya cegah munculnya klaster baru COVID-19

id Wabup Sleman,Penyebaran COVID-19,Sosialisasi pencegahan COVID-19,Pasar Sambilegi,Klaster COVID-19,Pemkab Sleman,Kabupate

Sleman berupaya cegah munculnya klaster baru COVID-19

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran COVID-19 di Pasar Sambilegi, Maguwoharjo, Sleman. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Sleman).

Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Muslimatun menegaskan saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya mencegah munculnya klaster baru penyebaran COVID-19 di daerah itu, setelah klaster jamaah tabligh dan swalayan Indogrosir.

"Upaya tersebut salah satunya dilakukan dengan melakukan pemantauan ke pasar-pasar yang lazimnya menjadi tempat interaksi orang banyak," kata dia di Pasar Sambilegi, Maguwoharjo, Kamis.

Pemkab Sleman juga mengapresiasi para pengunjung pasar yang sudah banyak memakai masker dan menerapkan pembatasan jarak sosial dan fisik satu sama lain.

"Tapi memakai maskernya juga harus benar, hidungnya harus tertutup. Bahkan, tadi ada juga yang memakai 'face shield' (pelindung wajah), sangat saya apresiasi," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat mulai berbelanja di pasar secara daring karena saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman telah bekerja sama dengan pihak Grab dan Gojek dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin berbelanja ke pasar dengan cukup melalui aplikasi.

"Dengan begitu diharapkan dapat menekan risiko penularan COVID-19 di dalam pasar. Dengan aplikasi tersebut, masyarakat bisa berbelanja meskipun di rumah saja," katanya.

Pada kesempatan edukasi terhadap masyarakat terkait dengan prosedur pencegahan penularan COVID-19 di Pasar Sambilegi tersebut, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun juga membagi-bagikan masker kepada pengunjung pasar.

Ia juga membawakan lagu yang baru diluncurkan, "Sabar Sayang".

Lagu hasil kolaborasi dengan grup band After Shine tersebut berisi imbauan kepada masyarakat untuk bersikap waspada terhadap penyebaran virus corona jenis baru tersebut.
 
Pewarta :
Editor: Eka Arifa
COPYRIGHT © ANTARA 2024