SsangYong ungkap desain mobil listrik pertamanya

id ssangyong,ssangyong motor,ev,mobil listrik

SsangYong ungkap desain mobil listrik pertamanya

Penampilan teaser pertama untuk mobil listrik perdana Ssangyong Motor, yang dirilis Senin (20/7/2020). (Yonhap/Ssangyong)

Jakarta (ANTARA) - SsangYong Motor Co, unit produsen mobil Korea Selatan milik perusahaan otomotif India Mahindra & Mahindra Ltd, Senin merilis teaser untuk kendaraan listrik (all-electric) pertamanya menjelang peluncuran domestiknya tahun depan.

SsangYong telah mengembangkan sport utility vehicle (SUV) kompak listrik murni dengan nama proyek E100 untuk memenuhi meningkatnya permintaan model listrik, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yonhap, Senin.

Rincian lebih lanjut tentang SUV listrik akan dirilis di kemudian hari, kata SsangYong.

SsangYong Motor telah berjuang dengan penurunan penjualan karena kurangnya model-model baru, serta keputusan Mahindra baru-baru ini untuk tidak menyuntikkan modal baru ke unit Korea.

Dari Januari hingga Juni, penjualan SsangYong turun 28 persen menjadi 49.387 unit dari 68.189 pada periode tahun lalu karena kurangnya model-model baru.

Jajaran kendaraan SsangYong terdiri dari model unggulan G4 Rexton, serta Tivoli, Korando, dan Rexton Sports.

Pada 2011, Mahindra & Mahindra mengakuisisi 70 persen saham di SsangYong Motor seharga 523 miliar won (437,93 juta dolar AS). Mereka saat ini memiliki 74,65 persen saham di produsen mobil yang berfokus pada SUV.

Mahindra sedang dalam proses menjual unit Korea Selatan dengan memilih manajer utama untuk kemungkinan keluar dari afiliasi yang merugi, menurut sumber industri.

Bulan lalu, Mahindra mengisyaratkan kemungkinan menyerahkan kendali atas SsangYong Motor.

Sementara itu, kreditor utama SsangYong, Korea Development Bank (KDB) yang dikelola pemerintah, merestrukturisasi utang 90 miliar produsen mobil yang jatuh tempo bulan ini ke akhir tahun 2020 untuk membantunya tetap bertahan di tengah pandemi.

Pada 6 Juli, SsangYong memiliki utang jangka pendek senilai 199 miliar won yang harus dibayarkan kembali ke KDB dan pemberi pinjaman asing, seperti JP Morgan, BNP Paribas dan Bank of America, dalam 12 bulan berikutnya.
 
Pewarta :
Editor: Eka Arifa
COPYRIGHT © ANTARA 2024