Potensi wisata Sungai Gajah Wong diintegrasikan menguatkan daya tarik

id potensi wisata, sungai gajah wong,yogyakarta

Potensi wisata Sungai Gajah Wong diintegrasikan menguatkan daya tarik

Salah satu potensi wisata di Sungai Gajah Wong Yogyakarta yaitu menikmati sungai dengan menaiki perahur dari Dermaga CInta menuju Lembah Gajah Wong. (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengintegrasikan sederet potensi pariwisata di bantaran Sungai Gajah Wong dalam sebuah kawasan sehingga bisa memiliki daya tarik wisata yang lebih kuat.

“Seluruh potensi ini harus digandengkan supaya muncul menjadi kekuatan baru dalam sebuah kawasan yang terintegrasi,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menyerahkan bantuan bibit tanaman buah ke warga di bantaran Sungai Gajah Wong Yogyakarta, Rabu.

Potensi wisata di bantaran Sungai Gajah Wong yang akan diintegrasikan tersebut diawali dari kawasan Lembah Gajah Wong di sisi utara, Tegalgendu dan Kotagede, Dermaga Cinta dan Bendung Lepen di sisi selatan.

Salah satu atraksi wisata yang cukup menarik adalah wisatawan dapat menikmati suasana Sungai Gajah Wong dengan menaiki perahu wisata dari Dermaga Cinta menuju ke Lembah Gajah Wong (Legawong).

Namun demikian, operasional perahu tersebut terkadang mengalami kendala, salah satunya jika air sungai surut.

Sementara itu  di kawasan Bendung Lepen, wisatawan bisa menikmati suasana saluran irigasi yang juga dimanfaatkan untuk memelihara ikan nila. Wisatawan pun bisa memberi makan ikan.

Selain menawarkan berbagai atraksi wisata, integrasi potensi wisata di bantaran Sungai Gajah Wong tersebut, juga didukung dengan potensi pemberdayaan yang ada di masyarakat seperti kampung buah dan kampung kerajinan.

“Jika potensi wisata ini bisa saling digandengkan, kami bisa menyiapkan paket tur wisata di kawasan tersebut. Saat ini, wisatawan tidak hanya ingin melihat-lihat saja, tetapi juga ingin memperoleh pengalaman yang menarik selama berwisata,” katanya.

Rencana integrasi potensi wisata di bantaran Sungai Gajah Wong tersebut sudah disampaikan ke Pemerintah DIY, bahkan sudah sempat disetujui dengan alokasi anggaran sekitar Rp3 miliar.

“Hanya saja, terjadi pandemi COVID-19 sehingga rencana tersebut harus tertunda karena anggaran digunakan untuk kebutuhan penanganan pandemi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Kampung Panca Tertib Mrican Temu Jaya yang menerima bantuan bibit buah, mengatakan bantuan tersebut akan ditanam di tanah milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang berada di Kampung Mrican dan Malangan seluas 3.000 meter persegi. Kedua kampung tersebut berada di bantaran Sungai Gajah Wong.

“Bantuan tanaman buah ini tentu akan meningkatkan daya tarik kawasan. Jika nantinya kawasan ini terintegrasi, maka wisatawan pun bisa datang ke kebun buah yang berada tidak jauh dari bantaran sungai,” katanya.

Bantuan tanaman yang diterima di antaranya bibit buah mangga, jambu, dan durian.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024