Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Suharsono mengapresiasi gerak cepat para personel yang bergabung dalam tim pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap lima korban tenggelam karena terseret gelombang di Pantai Gua Cemara.
"Atas nama kepala daerah, saya ucapkan terima kasih atas kebersamaan personel dari Polda, SAR dan staf saya Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja), semua bergerak cepat, saya apresiasi tinggi untuk gerak cepatnya," kata Bupati usai meninjau proses pencarian korban tenggelam di Pantai Gua Cemara, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.
Diberitakan, tujuh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Gua Cemara, Bantul, pada Kamis (6/8) sekitar pukul 09.30 WIB dilaporkan terseret gelombang pantai, namun dua orang ditemukan dan kemudian meninggal di rumah sakit, sementara lima orang dalam pencarian Tim SAR gabungan.
Bupati mengatakan, kejadian kecelakaan laut di pantai selatan Bantul itu merupakan sebuah musibah yang tidak diinginkan semua orang. Meskipun begitu, para aparat pemerintah bersama masyarakat harus bersama bergotong royong membantu operasi pencarian, tanpa saling menyalahkan.
"Semua ini musibah. Jadi kita harus kerja bersama, gotong royong untuk menangani masalah ini, tidak ada yang harus disalahkan, tapi saya beri apresiasi, tetap semangat, ayo kita membantu korban atas musibah yang dialami dari keluarga kita di Sleman," katanya.
Bupati juga mengatakan, beberapa hari lalu pihaknya telah mendirikan dan meluncurkan Posko Terpadu Pariwisata di Pantai Parangtritis, salah satu wisata andalan di pantai selatan Bantul, sebagai bagian dari bentuk kesiapsiagaan menghadapi musibah atau pelayanan sektor wisata.
"Jadi semua saya suruh siap siaga, makanya saya sampaikan kepada Tim SAR yang ada di Pantai Parangtritis sudah saya berikan dua alat jet sky untuk penanganan apabila ada seperti ini (kecelakaan laut). Jadi kendaraan jet sky harus selalu disiagakan," katanya.
Dia juga mengatakan, semua pihak, baik aparat pemerintah maupun tim kesehatan, selalu siaga untuk melayani para wisatawan yang membutuhkan. "Jadi tetap siaga, karena tempat-tempat wisata sudah saya buka, karena kalau ada apa-apa jadi tanggung jawab kepala daerah," katanya.
Tujuh wisatawan yang terseret ombak itu, dua orang yang telah ditemukan meninggal adalah Ulli Nur Rokhmi (isteri dari Joko Widodo) berusia 28 tahun, warga Cemoro, Tempel, Kabupaten Sleman, DIY, dan Ahmad Nur Fauzi berusia 30 tahun warga Ngentak, Tempel, Sleman, DIY.
Sementara lima korban yang belum ditemukan adalah Joko Widodo (30) dan tiga putranya, yaitu Muhammad Zafir Zakir Alfarizi (8), Muhammad Rizky Romadhon (7) dan Ahmad Chairul Fatah (4), kemudian Muhammad Zidan Abdori (8), putra dari Ahmad Nur Fauzi (korban meninggal).
Berita Lainnya
Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul menyerukan jaga persatuan usai Pemilu 2024
Jumat, 26 April 2024 14:32 Wib
Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja
Jumat, 26 April 2024 11:40 Wib
Bawaslu Bantul mengawasi pembentukan anggota PPK untuk Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 18:12 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib