Asmindo DIY: pasar Amerika jadi andalan ekspor mebel

id Ekspor,Mebel,Amerika,DIY

Asmindo DIY: pasar Amerika jadi andalan ekspor mebel

Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan mebel berbahan kayu jati di sebuah industri furnitur di Demak, Jawa Tengah, Senin (7/11/2016). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Yogyakarta (ANTARA) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan Amerika Serikat (AS) masih berpeluang menjadi pasar utama ekspor mebel dan kerajinan DIY di masa pandemi COVID-19.

"Negara yang paling memungkinkan menjadi tujuan ekspor untuk masa sekarang ini ya ke Amerika," kata Penasihat Asmindo DIY Endro Wardoyo di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Endro, di masa pandemi Amerika Serikat (AS) masih menjadi target ekspor utama mebel karena dampak perang dagang AS dengan Tiongkok masih memberikan peluang besar mebel Indonesia merambah di negara Paman Sam itu.

"Ini menjadi peluang Indonesia masuk. Yang dulu mebel dipenuhi produk China, dengan perang dagang itu berubah menjadi pasar yang besar untuk Indonesia," kata dia.

Meski demikian, menurut dia, aktivitas ekspor mebel dan kerajinan di DIY belum membaik. Bahkan, sebagian besar mengalami penundaan hingga pembatalan pesanan dari para buyer.

Ia menyebutkan nilai total produk kerajinan dan mebel di DIY yang pengirimannya ditunda sejak awal pandemi mencapai Rp28 miliar untuk domestik, serta Rp38 miliar untuk penundaan pengiriman mancanegara atau ekspor. Adapun untuk pemesanan yang dibatalkan mencapai Rp16,260 miliar untuk domestik, dan Rp28,950 miliar untuk ekspor.

Data itu merupakan akumulasi dari laporan sekitar 350 perusahaan kerajinan dan mebel di DIY.

Mereka akhirnya terpaksa melakukan sejumlah upaya untuk bertahan di antaranya dengan mengurangi jam kerja karyawan karena keterbatasan order, PHK pekerja 23 persen, serta merumahkan 20 persen pekerjanya.

Menurut Endro, saat ini para pelaku usaha mebel dan kerajinan masih memprioritaskan pasar domestik untuk menjual produknya.