Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun ini membangun jaringan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di 15 desa/kelurahan untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul Agus Subaryanto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan program pamsimas sudah dimulai sejak 2017.
"Setiap tahun ada sekitar 15 desa/kelurahan yang mendapatkan bantuan untuk pembangunan instalasi pengolahan air dan sanitasi. Tahun ini pamsimas dianggarkan melalui APBN dan APBD," kata dia.
Sasaran pembangunan pamsimas yang bersumber dari APBN, yakni Tegalrejo, Kapannewon Gedangsari, Ngawis, Kapanewon Krangmojo, Ngunut, Kapanewon Playen, Kemejing, Kapanewon Semin, Terbah, Kapanewon Patuk, Kedungpoh, dan Katongan, Kapanewon Nglipar. Kemudian Sumbergiri, Kapanewon Ponjong.
Selain itu, sasaran pembangunan pamsimas dengan sasaran APBD kabupaten, yakni Desa/Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong dan Girijati, Kapanewon Purwosari.
"Total anggaran pamsimas APBN sebesar Rp1,9 miliar dan APBD sebanyak Rp490 juta. Kedua program tersebut masuk dalam program pamsimas reguler," katanya.
Sekretaris Panitia Kemitraan Sekda Gunung Kidul Nurudin Aranir mengatakan pihaknya kemarin meninjau pelaksanaan pamsimas di Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) Kalurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo.
"Pamsimas melibatkan masyarakat, ketika nantinya sudah jadi pengelolaannya juga diserahkan kepada warga," kata dia.
Pada kesempatan terpisah, Lurah Ngawis Anjar Kurniawan mengatakan program pamsimas ditunggu masyarakat, khususnya di Karanganom 1 dan Karangnom 2 yang pada musim kemarau mengalami kesulitan air bersih.
"Melalui pamsimas ke depan diharapkan kesulitan air bisa diatasi," kata dia.