Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Paguyuban abdi dalem Keraton Yogyakarta kembali melakukan jamasan pusaka Tumbak Kyai Turun Sih milik Pemerintakh Kabupaten Sleman di pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis.
"Jamasan pusaka ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan Sura pada penanggalan kalender Jawa," kata Ketua Paguyuban Abdi Dalem Kabupaten Sleman KMT Probowibowo di Sleman.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian atau perawatan terhadap pusaka peninggalan leluhur.
"Mengingat pusaka pemberian dari Keraton Yogyakarta tersebut merupakan warisan leluhur yang adiluhung," katanya.
Prosesi jamasan dimulai dengan pengambilan pusaka yang disimpan Gedung Pusaka Pemkab Sleman beserta song-song (payung).
"Sesudah disyarati sesuai adat, Pusaka Tombak Kyai Turun Sih dijamasi terlebih dahulu dengan air kembang, jeruk nipis dan serta minyak cendana. Selanjutnya, membersihkan song-song," katanya.
Probowibowo mengatakan, pusaka tersebut merupakan pemberian Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X kepada Kabupaten Sleman pada 15 Mei 1999, bertepatan dengan hari jadi ke 83 Kabupaten Sleman.
"Selain Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih, Sleman juga mempunyai Pusaka 'Dwaja Mega Ngampak' pemberian dari Keraton Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan, pemberian tersebut sesuai dengan letak dan kondisi wilayah Kabupaten Sleman.
"Di Sleman terdapat Gunung Merapi yang menjadikan Sleman wilayah yang subur sesuai dengan pamor 'beras wutah' yang terdapat pada Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih yang melambangkan Sleman merupakan gudang beras DIY," katanya.