Kapolda: penembakan TGPF diduga dilakukan kelompok Sabinus Waker

id Kapolda Papua,Irjen Pol Paulus Waterpauw.,TGPF Intan Jaya,KSB

Kapolda: penembakan TGPF diduga dilakukan kelompok Sabinus Waker

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. (ANTARA/Evarukdijati)

Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan kelompok sipil bersenjata (KSB) yang diduga melakukan penyerangan dan menembaki rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Jumat (9/10) dipimpin Sabinus Waker.
 
Kelompok yang sebelumnya beroperasi di kawasan Tembagapura itu diketahui sejak akhir 2019 lalu sudah bergeser ke sekitar wilayah Kabupaten Intan Jaya.
 
"Sabinus Waker sendiri merupakan adik dari Ayub Waker yang meninggal 2019 lalu," kata Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw kepada Antara, Jumat malam.
 
 
Kapolda yang dihubungi melalui telepon selularnya mengaku kelompok yang memiliki senjata api 17 pucuk itu menamakan diri kelompok "kemabu" beranggotakan 50 orang.
 
Ketika ditanya apakah ada rencana penambahan pasukan untuk mengamankan investigasi yang dilakukan TGPF, Irjen Pol Waterpauw mengaku belum ada rencana.
 
"Kami maksimalkan personil yang ada karena fasilitas dan sarana yang ada di wilayah itu terbatas, " aku Irjen Pol Waterpauw.



Dia mengatakan tim yang dipimpin Ketua TGPF Benny Mamoto ditembaki sekembalinya dari Hipadipa.
 
Akibatnya Bambang Purwoko, anggota TGPF dan dua anggota TNI-AD terluka, kata Irjen Pol Waterpauw.
 
Wakil Ketua TGPF Sugeng Purnomo secara terpisah mengakui, dengan adanya insiden penembakan tersebut maka akan dilakukan evaluasi namun yang diutamakan adalah menangani kedua korban.
 
Belum dipastikan langkah selanjutnya yang akan dilakukan tim karena keberadaannya di Intan Jaya untuk mengumpulkan bukti-bukti guna mengungkap kebenaran terkait berbagai kasus kekerasan dan penembakan yang terjadi di wilayah itu selama bulan September lalu.
 
Penyerangan terhadap rombongan dilakukan sekitar pukul 15.43 WIT dari kiri- kanan jalan yang dilewati, kata Sugeng Purnomo yang pernah menjabat sebagai Kejati Papua.