Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Rabu, tercatat mengeluarkan awan panas guguran 36 kali dengan jarak luncur sejauh 500 meter hingga terjauh 3.000 meter ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15 sampai 60 mm dan durasi 83 sampai 197 detik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan data pengamatan BPPTKG mulai pukul 00.00-14.00 WIB, awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh yakni 3.000 meter terjadi pada pukul 12.53 WIB dengan amplitudo 55 mm dan durasi 317.8 detik.
Jarak luncur awan panas itu, katanya, masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG, yaitu sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedok, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Ia menjelaskan akibat awan panas guguran itu, sejumlah daerah melaporkan kejadian hujan abu dengan intensitas tipis, seperti di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali.
Masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, seperti menggunakan masker, menggunakan kacamata, dan menutup sumber air.
"Sehubungan dengan hujan abu yang masih terjadi di area puncak masyarakat juga perlu mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi," kata dia.
Ia mengatakan sejak 4 Januari 2021, Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif yang dikenal juga sebagai tipe Merapi, yaitu erupsi dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran.
BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.
"Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik yang diperkirakan menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," kata Hanik Humaida.
Berita Lainnya
Menurun, aktivitas erupsi Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 8:29 Wib
Status Gunung Ruang, Sulut, naik jadi "Awas"
Kamis, 18 April 2024 4:25 Wib
Hujan deras guyur Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 7:10 Wib
Guguran awan panas sertai erupsi Gunung Semeru
Kamis, 28 Maret 2024 18:14 Wib
Mudahkan guru daerah 3T mengajar via Awan Penggerak
Rabu, 27 Maret 2024 0:14 Wib
Cerah berawan, cuaca Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 7:49 Wib
Gunung Merapi memuntahkan tujuh awan panas guguran beruntun
Senin, 4 Maret 2024 21:12 Wib
Gunung Merapi luncurkan 143 kali guguran lava
Sabtu, 3 Februari 2024 7:02 Wib