Bantul (ANTARA) - Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir tercatat bertambah lima orang, sehingga total angka kasus positif terpapar secara kumulatif hingga Senin (17/1) menjadi 57.431 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul yang dipantau di Bantul, Senin, tambahan kasus baru terkonfirmasi tersebut semuanya berasal dari Kecamatan Banguntapan.
Dalam periode yang sama untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh tercatat nol orang, sehingga total angka kesembuhan di Bantul dari paparan virus corona masih tetap berjumlah 55.850 orang.
Begitu juga dengan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal tercatat nol orang atau tidak ada laporan kasus baru, sehingga total kasus kematian di Bantul tetap di angka 1.569 orang.
Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul per Senin (17/1) menjadi 12 orang, dengan rincian dari Banguntapan enam orang, Sewon lima orang, dan Imogiri satu orang.
Disebutkan pula, terdapat 14 dari total 17 kecamatan se-Bantul yang tercatat nol kasus COVID-19 atau tidak ada pasien isolasi yaitu Sedayu, Kasihan, Piyungan, Pajangan, Bantul, Jetis, Pleret, Dlingo, Pandak, Bambanglipuro, Pundong, Srandakan, Sanden dan Kretek.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan pemkab pada Senin ini mulai melakukan kegiatan vaksinasi dosis ke-3 atau booster bagi masyarakat umum yang sudah menjalani vaksinasi dua dosis dengan jeda waktu selama enam bulan setelah vaksinasi dosis ke-dua.
"Semoga dengan ikhtiar kita melalui vaksin booster dan taat prokes, kita dapat segera bebas dari pandemi COVID-19. Karena, meskipun sudah banyak daerah yang dinyatakan hijau, namun kewaspadaan tetap yang utama, apalagi ada varian baru yaitu Omicron," katanya.
Bupati Bantul mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Berita Lainnya
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib