Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan tidak ada penambahan kasus baru konfirmasi positif COVID-19 yang disebabkan temuan empat pasien probable Omicron di wilayah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Rabu, membenarkan ada empat warga Gunung Kidul yang probable Omicron, namun untuk memastikan positif Omicron masih dilakukan pengujian Whole Genome Sequencing (WGS).
"Kita tunggu saja hasilnya. Tapi kasus tersebut sudah tidak ada lagi perkembangannya, dan sudah stop. Kami pastikan saat ini sudah aman," kata Dewi.
Namun demikian, Dewi tidak bisa memastikan pasien probable Omicron dari sembilan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang hingga saat ini masih aktif dan menjalani isolasi.
Ia mengatakan dalam lima hari terakhir, di Gunung Kidul juga tidak ada penambahan harian terkonfirmasi COVID-19. Dinas Kesehatan bersama petugas kesehatan di puskesmas yang ada pasien COVID-19 berupaya melakukan pelacakan dengan cepat supaya tidak ada penambahan kasus.
"Semoga tidak ada penambahan kasus lagi. Kami berusaha bergerak cepat setiap ada konfirmasi COVID-19 supaya dapat dilokalisir dan tidak menyebar," katanya.
Lebih lanjut, Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Ia juga mengimbau kepada warga yang belum melakukan vaksinasi dosis pertama ataupun kedua, segera datang ke puskesmas terdekat untuk divaksin.
"Pencegahan penularan dan dampak COVID-19 adalah protokol kesehatan dan vaksinasi. Untuk itu, kami mengingatkan kepada masyarakat meski kasus COVID-19 di Gunung Kidul melandai tetap mentaati protokol kesehatan dan ikut program vaksinasi," harapnya.
Sebelumnya, Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Irene menyebutkan keempat sampel probable Omicron seluruhnya adalah pasien asal Kabupaten Gunung Kidul.
Hasil SGTF spesimen ini, menurutnya dilaporkan Senin 24 Januari 2022.
Berdasarkan aturan Kemenkes, keempat sampel dilakukan tahapan SGTF karena CT Value rendah atau berada di bawah 30 sehingga spesimen itu masih harus melalui proses WGS demi memastikan statusnya.
"Harus kita lanjutkan ke sequencing (WGS), tapi saat ini sequencing kita masih menunggu segera kita periksakan. Tapi pasiennya sudah ditangani secara Omicron oleh dinkes setempat dan sudah dilakukan pelacakan, tidak ada lagi perkembangan kasus," kata Irene.
Berita Lainnya
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib
Dua pasien JN.1 di Batam meninggal dunia
Rabu, 27 Desember 2023 7:09 Wib
Menkes prediksikan kasus COVID-19 turun pada Februari 2024
Jumat, 22 Desember 2023 17:50 Wib
Subvarian Omicron BQ dan XBB dari Eropa dan AS, ungkap China
Kamis, 5 Januari 2023 5:48 Wib
Ini tanggapan China soal antipandemi Jepang
Rabu, 28 Desember 2022 6:06 Wib
250 juta warga China diperkirakan tertular COVID-19 selama Desember
Senin, 26 Desember 2022 13:46 Wib
China hentikan publikasi data COVID-19
Senin, 26 Desember 2022 6:54 Wib
Tujuh warga China sepekan meninggal terkena COVID-19
Kamis, 22 Desember 2022 6:04 Wib