Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah pendorong gerobak pedagang kaki lima Malioboro mendatangi Balai Kota Yogyakarta untuk menanyakan kepastian pemberdayaan sebagai tenaga kebersihan untuk alih profesi usai relokasi pedagang yang menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan.
"Kami mendengar akan ada pemberdayaan sebagai tenaga kebersihan. Makanya, kami datang ke Balai Kota Yogyakarta untuk menanyakan kejelasan dan kepastiannya," kata Ketua Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro Kuat Sunariono di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, mantan pendorong gerobak di Malioboro cukup senang dengan rencana pemberdayaan tersebut meskipun tidak semua pendorong gerobak bisa bekerja sebagai tenaga kebersihan.
"Ada yang sudah berusia lanjut sehingga dimungkinkan tidak bisa bekerja sebagai tenaga kebersihan. Rencananya tenaga kebersihan ini akan bekerja dari Stasiun Tugu sampai Titik Nol Kilometer. Bekerja dalam sistem shift," katanya.
Ia berharap, rencana tersebut segera disusul dengan kepastian teknis pekerjaan dari Pemerintah Kota Yogyakarta termasuk status pekerja. "Harapannya bukan sebagai tenaga alih daya karena bisa saja kami hanya bekerja satu atau dua bulan saja terus diputus kontrak," katanya.
Mantan pendorong gerobak yang saat ini berjumlah 29 orang berharap dapat menjadi pekerja tetap sehingga memperoleh penghasilan rutin tiap bulan untuk menafkahi keluarga.
"Sejak PKL direlokasi pada 1 Februari, otomatis kami tidak memiliki pekerjaan apapun. Ada yang bekerja serabutan untuk mencari nafkah dan sudah banyak yang menjual aset yang mereka miliki untuk makan," katanya.
Sebelumnya, pendorong gerobak tersebut berharap mendapat lapak di tempat relokasi PKL sehingga bisa menjalani usaha sebagai pedagang.
"Tetapi, untuk mendapat lapak harapannya sangat tipis karena untuk PKL saja kabarnya masih kurang. Makanya, kami berharap pada pemberdayaan pekerjaan sebagai tenaga kebersihan," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan untuk detail dan teknis mengenai pemberdayaan pendorong gerobak sebagai tenaga kebersihan akan dibahas lebih lanjut di tingkat Asisten Sekda.
"Tentunya, bagaimana mereka mendapat jalan keluar usai relokasi PKL. Nanti dibahas dan diupayakan," katanya.
Ia menyebut, apabila nanti pendorong gerobak bekerja sebagai tenaga kebersihan tentu diharapkan bekerja dengan baik sehingga menjadi pertimbangan apakah bisa diteruskan atau dihentikan.
Berita Lainnya
Bupati: Transportasi tradisional bisa menjadi daya tarik wisata Sleman
Minggu, 19 November 2023 17:07 Wib
Fortais Bantul memfasilitasi pengantin nikah unik dikirab dengan gerobak
Minggu, 8 Oktober 2023 19:10 Wib
Pangrekso Andhini bersama FKH UGM adakan Festival Gerobak Sapi
Minggu, 20 Agustus 2023 17:00 Wib
Wabup Sleman: Festival gerobak sapi mendukung destinasi lereng Merapi
Minggu, 13 Agustus 2023 20:44 Wib
Pemudik naiki gerobak motor ke Jawa Tengah
Sabtu, 30 April 2022 4:21 Wib
Kemenkumham DIY menyerahkan gerobak angkringan untuk klien pemasyarakatan
Rabu, 27 April 2022 22:29 Wib
Paguyuban gerobak sapi Bantul menghadirkan wisata keliling perdesaan
Rabu, 23 Februari 2022 23:40 Wib
Pendorong gerobak PKL Malioboro mengadukan nasib ke Pemkot Yogyakarta
Senin, 7 Februari 2022 16:07 Wib