Jakarta (ANTARA) - Band .Feast menyuguhkan mini album terbaru mereka bertajuk "Abdi Lara Insani" yang mengisahkan sosok yang menjalani kehidupan multisemesta.
Album yang berisikan delapan lagu itu diambil dari nama panjang tokoh bernama ALI.
"Abdi Lara Insani adalah tokoh fiksi yang dibuat bersamaan dengan album, atau tepatnya, album tersebut dibuat untuk menceritakan kisah Abdi Lara Insani," kata Baskara Putra, sang vokalis sekaligus penulis lirik seluruh lagu dalam "Abdi Lara Insani" dikutip dari siaran persnya, Jumat.
"Singkatnya mungkin Ia adalah penggambaran kekecewaan masyarakat secara kolektif terhadap figur-figur 'pengubah bangsa' yang datang silih berganti tiap beberapa waktu sekali namun pada akhirnya selalu mengecewakan, dan terkadang parahnya terbukti lebih buruk dibandingkan pemimpin-pemimpin terdahulu."
Terkait inspirasi terciptanya tokoh Abdi Lara Insani, pria yang akrab disapa Hindia itu menyebutkan tokoh "Bento" dari karya yang dibuat oleh musisi kawakan Iwan Fals ikut mengambil porsi menciptakan kepribadian ALI.
Singkatnya ALI diciptakan oleh Hindia sebagai kelanjutan dari figur "Bento".
“Saya rasa pengkisahan Ali (panggilan Abdi Lara Insani ini) akan terasa seperti mengaburkan garis antara fiksi dan kenyataan, saking seringnya kita semua mendengar dan melihat kisah-kisah tersebut di publik, yang tak jarang juga bersinggungan dengan hajatan hidup kita semua sehari-hari” ujar Hindia.
Bagi anda yang sempat mengikuti .Feast pra "Multiverses", nampaknya tidak asing dengan beberapa lagu di "Abdi Lara Insani".
Ada "Camkan" yang dirilis ulang, serta beberapa lagu yang merupakan daur ulang materi .Feast yang belum dirilis seperti "ALI", "Gugatan Rakyat Semesta", dan juga "Kuping Ini Makin Lalai".
Sedangkan track lainnya seperti focus track "Bintang Massa Aksi", "Jaya", dan track penutup "Senin Toko Tutup" adalah lagu yang benar-benar baru.
Meskipun dieksekusi dengan berbagai bentuk musik rock dengan segala pengaruh yang dicerna oleh .Feast, secara garis besar "Abdi Lara Insani" memiliki sentuhan ala .Feast: Lagu yang didominasi dengan rif -rif , dengan tempo medium menuju cepat.
Seolah menjadi ciri khas, Vincent Rompies juga diam-diam hadir berperan menjadi ayah Ali dalam track pembuka berjudul "Berhenti di Kotak Suara".
Kehadiran album ini pun memuaskan batin para anggota .Feast karena pembuatannya tergolong sangat lama untuk sebuah mini album.
Disiapkan sejak 2015 dan dirilis pada 2022 menunjukkan bahwa dibutuhkan sekitar 7 tahun untuk memutuskan dan menggenapi karya yang menceritakan sosok ALI.
“Eksplorasi sejauh ini mungkin lebih banyak ditemukan di Bintang Massa Aksi karena kami tidak pernah menggunakan instrumen brass yang dominan. Sisa lagu yang ada mungkin masih terdapat benang merah yang jelas seperti album debut .Feast, "Multiverses". Karena merupakan hasil pemugaran lagu-lagu lama, sehingga tidak banyak kita rubah dari segi sonik. Hanya sebatas
aransemen yang lebih segar bagi kita” tutup sang penabuh drum Adrianus Aristo Haryo atau Ryo "Bodat".
Kini karya terbaru .Feast itu sudah dapat dinikmati di berbagai layanan digital streaming platform di Tanah Air mulai hari ini Jumat 22 April 2022.
Berita Lainnya
Kantor Imigrasi Yogyakarta jemput bola pembuatan paspor para abdi dalem
Rabu, 10 Juli 2024 19:18 Wib
Bekal ikhlas abdi dalem pertahankan tradisi Keraton Yogyakarta
Sabtu, 30 September 2023 19:01 Wib
Ratusan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta dapat zakat fitrah
Kamis, 20 April 2023 7:17 Wib
Polbangtan Kementan raih penghargaan MURI dan Abdi Bakti Tani
Rabu, 19 Oktober 2022 14:43 Wib
Bupati Sleman mengukuhkan Paguyuban Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta
Rabu, 9 Februari 2022 16:04 Wib
Bupati Bantul dorong abdi dalem keraton lakukan kegiatan pelestarian budaya
Minggu, 12 Desember 2021 14:53 Wib
Wapres serahkan penghargaan pertanian Abdi Bakti Tani 2021
Senin, 13 September 2021 12:02 Wib
Bambang Soemantri Brodjonegoro dan Abdi "Slank" masuk jajaran komisaris Telkom
Jumat, 28 Mei 2021 23:59 Wib