Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan pengawasan penjualan daging sapi di pasar-pasar rakyat untuk memastikan kualitas daging yang dijual tetap aman dikonsumsi.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Perdagangan Gunung Kidul Sigit Haryanto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan permintaan daging sapi di tingkat pedagang pasar rakyat mengalami penurunan hingga 30 persen sejak munculnya penyakit mulut dan kuku.
"Turunnya sekitar 30 persen. Salah satu upaya mempertahankan daya beli dan konsumsi daging sapi, kami meningkatkan pemantauan dan pengawasan untuk memastikan kualitas daging sapi yang dijual tetap aman untuk dikonsumsi," kata Sigit.
Ia mengatakan dalam pengawasan ini, Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH).
"Mereka yang mengetahui kualitas daging sapi. Kami berusaha mempertahankan permintaan daging dan memberikan kepastian bahwa daging sapi aman dikonsumsi," katanya.
Sigit juga mengatakan harga daging sapi di pasaran terpantau mengalami penurunan. Namun penurunan terbilang tipis dibanding harga normalnya di kisaran Rp130 ribu per kilogram (kg).
"Sekarang ini harga daging sapi di kisaran Rp125 ribu per kg," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunung Kidul Wibawanti Wulandari mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan vaksinasi pada ternak. Adapun persediaan vaksin nantinya akan didistribusikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
"Saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari sana," kata Wibawanti.