Pemkab Sleman akan menutup operasional selter COVID-19 Asrama Haji

id Selter Asrama Haji ,Isoter Asrama Haji ,Asrama Haji Sleman ,Dinkes Sleman

Pemkab Sleman akan menutup operasional selter COVID-19 Asrama Haji

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama. Foto ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menutup selter karantina dan isolasi terpusat (isoter) COVID-19 di Asrama Haji Sleman per 1 Juli 2022 karena kontrak pemanfaatan telah habis dan kasus melandai.
 

"Kontrak pemanfaatan gedung Asrama Haji Sleman sebagai usoter akan berakhir pada 30 Juni 2022 dan kemungkinan tidak diperpanjang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Selasa.

 

Menurut dia, dengan berakhirnya kontrak pemanfaatan tersebut, maka per 1 Juli 2022 isoter Asrama Haji Sleman akan ditutup.

 

"Dan selanjutnya untuk masa transisi dari pandemi ke endemi, Pemkab Sleman hanya akan menyiagakan dan mengoperasionalkan isoter di Rusunawa Gemawang," katanya.

 

Ia mengatakan, untuk pemantauan terhadap warga yang terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) maka pemantauan akan dilakukan oleh masing-masing puskesmas yang ada di 17 kapanewon (kecamatan).

 

"Di Sleman ini terdapat 25 puskesmas, sehingga warga yang isoman akan dipantau puskesmas dibantu satgas kelurahan dan kecamatan," katanya.

 

Sementara itu untuk capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat (booster) di Kabupaten Sleman per 12 Juni 2022 baru mencapai 37,08 persen.

 

"Berdasarkan data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), total Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sleman per 12 Juni 2022 mencapai 101.3 persen untuk dosis pertama, 93.7 persen untuk dosis kedua, dan 37.08 persen untuk dosis ketiga," katanya.

 

Cahya tidak memungkiri bahwa animo masyarakat mengikuti vaksin dosis ketiga rendah, tidak seperti penyuntikan vaksin primer dosis pertama maupun dosis kedua.

 

"Kami imbau masyarakat ikut booster karena kita tidak tahu ke depan seperti apa. Mudah-mudahan imun, antibodi kita meningkat dengan booster," katanya.

 

Ia mengatakan, vaksinasi bukan jaminan kebal terhadap COVID-19, namun vaksinasi terbukti dapat mencegah terjadinya gejala berat bila tubuh terinfeksi virus COVID-19.

 

"Vaksinasi meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah risiko terburuk COVID-19, jadi tidak perlu pilih-pilih vaksin karena semua jenis memiliki khasiat yang sama," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024