Dinkes Bantul mulai booster kedua bagi nakes sesuai ketersediaan vaksin

id Dinkes Bantul

Dinkes Bantul mulai booster kedua bagi nakes sesuai ketersediaan vaksin

Kantor Dinas Kesehatan Bantul, DIY (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada pekan ini mulai melakukan vaksinasi COVID-19 booster kedua bagi tenaga kesehatan daerah itu dengan melihat ketersediaan vaksin untuk dosis keempat itu.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso di Bantul, Kamis, mengatakan, untuk nakes dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan lainnya sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus mendapatkan booster kedua.

"Booster kedua di Bantul kita mulai minggu ini, jadi sesuai dengan edaran Kemenkes, kita mulai minggu ini dengan melihat ketersediaan vaksin yang terdistribusi ke kabupaten dari pusat," katanya.

Dia menyebutkan, total jumlah nakes se-Kabupaten Bantul baik yang ada di puskesmas dan rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya berkisar 8.000 sampai 9.000 orang.

Dia mengatakan, untuk pelaksanaan vaksinasi booster kedua bagi nakes tidak dipusatkan pada satu tempat, melainkan di fasilitas kesehatan setempat di mana para SDM kesehatan tersebut bertugas.

"Kita tidak memusatkan, jadi seperti pelaksanaan yang booster pertama, faskes akan melaksanakan sendiri di puskesmas untuk nakes puskesmas, untuk rumah sakit adalah rumah rumah sakit yang sudah mampu melayani vaksin," katanya.

Dia mengatakan, sedangkan untuk klinik swasta, klinik pribadi maupun bidan praktek mandiri, mereka para nakes akan mengikuti pelaksanaan vaksin di wilayah puskesmas setempat.

Menurut dia, ketersediaan vaksin untuk booster kedua saat ini sekitar 1.200 dosis, sehingga diakui masih kurang banyak untuk mencakup semua tenaga kesehatan. Pada booster kedua ini, mayoritas menggunakan jenis Moderna.

"Booster pertama dulu kan lebih banyak pakai Moderna, ini booster kedua juga pakai Moderna juga, jadi kita masih ada sisa ketersediaan vaksin terbatas untuk Moderna, dan selanjutnya kita menunggu droping dari pusat," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024