Penampilan kesenian DIY di Istana Merdeka diharapkan menarik wisatawan
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berharap penampilan tiga kesenian tradisional asal DIY pada Upacara Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke provinsi ini.
"Ditampilkannya kesenian kita secara nasional di sana, nanti kan orang ingin datang ke Yogyakarta, seperti tagline kita 'Yogya Ngangeni'. Bangga sekali," kata Plh Asisten Administrasi dan Umum Sekda DIY Benny Suharsono di Yogyakarta, Rabu.
Kesenian tradisional Rinding Gumbeng adalah satu dari tiga jenis kesenian asal DIY yang terpilih untuk ditampilkan pada Upacara Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Kesenian Rinding Gumbeng yang berasal dari Ngawen, Gunung Kidul itu telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dengan nomor registrasi 201700512 tahun 2017.
Seni musik yang dimainkan oleh sebanyak 20 musisi dengan menggunakan rinding atau alat musik yang terbuat dari bambu itu membawakan tiga buah lagu yakni "Rayuan Pulau Kelapa", "Sepasang Mata Bola", dan "Indonesia Pusaka".
Karena tiga kesenian daerahnya terpilih untuk tampil, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pun diundang oleh Presiden Joko Widodo sebagai tamu kehormatan untuk menghadiri upacara di Istana Merdeka.
Beny mengatakan bahwa nasionalisme bisa dipupuk melalui kebudayaan DIY untuk Indonesia sehingga mampu memberikan sumbangsih seni tradisi lokal dalam rangka memperkuat Kebudayaan Nasional.
"Ini menjadi penumbuh kekuatan kita bahwa Yogyakarra itu memang eksotik, memang luar biasa," ujar Beny.
Beny yang juga Ketua Panitia Peringatan HUT ke-77 RI di DIY itu mengatakan bahwa Indonesia terutama DIY harus cepat tumbuh supaya bisa bangkit dengan lebih kuat.
Momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ini, menurut dia, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk tumbuh lebih kuat lagi karena Pandemi COVID-19 sudah makin melandai sehingga semangat untuk kembali bangkit bisa lebih besar lagi.
"Kita harus siap untuk berubah. Optimisme harus kita dapatkan. Kalau mau maju tidak boleh tidak optimis. Contoh langkah konkretnya adalah kita sudah melakukan perbaikan terhadap vaksin baik kesatu, dua, dan tiga, bahkan kini yang keempat untuk tenaga kesehatan," ucap dia.
Upaya bangkit dari kemiskinan, menurut dia, juga perlu diwujudkan dengan memperkuat sektor ekonomi kreatif di DIY.
"Kita lihat juga tren pertumbuhan ekonomi seperti apa untuk mengurangi angka kemiskinan. Itu semua terus kita upayakan," kata Beny.
"Ditampilkannya kesenian kita secara nasional di sana, nanti kan orang ingin datang ke Yogyakarta, seperti tagline kita 'Yogya Ngangeni'. Bangga sekali," kata Plh Asisten Administrasi dan Umum Sekda DIY Benny Suharsono di Yogyakarta, Rabu.
Kesenian tradisional Rinding Gumbeng adalah satu dari tiga jenis kesenian asal DIY yang terpilih untuk ditampilkan pada Upacara Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Kesenian Rinding Gumbeng yang berasal dari Ngawen, Gunung Kidul itu telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dengan nomor registrasi 201700512 tahun 2017.
Seni musik yang dimainkan oleh sebanyak 20 musisi dengan menggunakan rinding atau alat musik yang terbuat dari bambu itu membawakan tiga buah lagu yakni "Rayuan Pulau Kelapa", "Sepasang Mata Bola", dan "Indonesia Pusaka".
Karena tiga kesenian daerahnya terpilih untuk tampil, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pun diundang oleh Presiden Joko Widodo sebagai tamu kehormatan untuk menghadiri upacara di Istana Merdeka.
Beny mengatakan bahwa nasionalisme bisa dipupuk melalui kebudayaan DIY untuk Indonesia sehingga mampu memberikan sumbangsih seni tradisi lokal dalam rangka memperkuat Kebudayaan Nasional.
"Ini menjadi penumbuh kekuatan kita bahwa Yogyakarra itu memang eksotik, memang luar biasa," ujar Beny.
Beny yang juga Ketua Panitia Peringatan HUT ke-77 RI di DIY itu mengatakan bahwa Indonesia terutama DIY harus cepat tumbuh supaya bisa bangkit dengan lebih kuat.
Momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ini, menurut dia, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk tumbuh lebih kuat lagi karena Pandemi COVID-19 sudah makin melandai sehingga semangat untuk kembali bangkit bisa lebih besar lagi.
"Kita harus siap untuk berubah. Optimisme harus kita dapatkan. Kalau mau maju tidak boleh tidak optimis. Contoh langkah konkretnya adalah kita sudah melakukan perbaikan terhadap vaksin baik kesatu, dua, dan tiga, bahkan kini yang keempat untuk tenaga kesehatan," ucap dia.
Upaya bangkit dari kemiskinan, menurut dia, juga perlu diwujudkan dengan memperkuat sektor ekonomi kreatif di DIY.
"Kita lihat juga tren pertumbuhan ekonomi seperti apa untuk mengurangi angka kemiskinan. Itu semua terus kita upayakan," kata Beny.