Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa Gerakan Irigasi Bersih yang dilakukan masyarakat bersama para kelompok tani kabupaten ini merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas air sebagai faktor produksi pertanian.
"Gerakan Irigasi Bersih ini menjadi demikian penting agar kita bisa menjaga kualitas air sebagai faktor produksi pertanian yang penting," katanya dalam pengarahan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan Irigasi Bersih di Bendung Kemiri, Desa Timbulharjo, Sewon, Bantul, Senin.
Oleh karena itu, Bupati Bantul mewakili Pemkab mengapresiasi kepada para pencetus Gerakan Irigasi Bersih dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), yang memiliki perhatian besar dan concern-nya kepada irigasi yang bersih di Bantul.
Bupati mengatakan, air sebagai faktor produksi pertanian yang sangat penting ini haruslah dijamin ketersediaannya, baik secara kuantitas maupun kualitas, apalagi kuantitas air di Bantul ini relatif besar karena Bantul berada di hilirnya seluruh sungai di DIY.
"Mulai Sungai Oya paling timur sampai Sungai Progo sebelah paling barat, di tengah-tengah itu ada Sungai Opak, Sunga Bedog, Sungai Winongo ini dan sempalan sempadan sungai yang lain," katanya.
Bupati mengatakan, artinya bahwa Kabupaten Bantul ini daerah yang dikepung dengan perairan umum, yaitu sungai sungai DIY, sehingga tentunya secara kuantitas, air sebagai faktor produksi pertanian di Bantul lumayan besar.
"Tapi apakah kuantitas yang besar itu juga diikuti dengan kualitas yang baik, maka ini kita memerlukan survei dan penelitian, tetapi bahwa karena posisi Bantul ini berada di hilirnya DIY, maka tentu Bantul memiliki resiko terbesar atas hadirnya atau datangnya sampah yang dibuang dari utara," katanya.
Dia mengatakan, dan akhirnya Bantul menjadi tumpuan atau penyangga lingkungan hidup di DIY, terbukti bahwa sampah regional DIY juga berada di Bantul yaitu di TPST Piyungan yang menampung sampah dari Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.
"Tidak hanya itu, pengolahan limbah regional juga ada di Bantul, yaitu IPAL Sewon yang juga mengolah limbah skala regional, ini menunjukkan bahwa Bantul posisi sangat strategis sebagai penyangga lingkungan hidup DIY," katanya.
Berita Lainnya
RI menawarkan proyek irigasi hingga PLTA di Forum WWF
Selasa, 23 April 2024 15:02 Wib
Irigasi jebol akibat hanjir, 100 hektare sawah gagal tanam
Kamis, 18 Januari 2024 5:02 Wib
DPP Gunungkidul membangun jaringan irigasi tingkatkan produksi padi
Selasa, 3 Oktober 2023 18:25 Wib
Pemkab Sleman bangun sumur ladang antisipasi kekeringan lahan pertanian
Selasa, 26 September 2023 20:44 Wib
Bantul menggerakkan petani beralih ke pompa listrik untuk irigasi sawah
Selasa, 15 Agustus 2023 12:29 Wib
Irigasi Kalibawang suburkan 1.000 ha sawah di Kulon Progo
Kamis, 8 Juni 2023 15:40 Wib
Gabungan petani pemakai air mengadu ke DPRD Kulon Progo terkait ancaman puso
Rabu, 7 Juni 2023 17:33 Wib
DPRD Kulon Progo minta BBWSSO menunda perbaikan irigasi Kalibawang
Selasa, 30 Mei 2023 13:58 Wib